Tri Tunggal II, Raja VII Karangasem
I Gusti Anglurah Made Karangasem Sakti menurunkan 3 putera terkemuka, yaitu: I Gusti Anglurah Made Karangasem, I Gusti Anglurah Nyoman Karangasem, dan I Gusti Anglurah Ktut Karangasem. Ketiga putera inilah yang menjadi Raja ke-7 Karangsem menggantikan kakeknya, I Gusti Anglurah Made Karang. Berikut akhir laporan Es Danar Pangeran dari posmonews.com
Mencari Jalan Kesempurnaan (2)
Gambaran kesempurnaan hati manusia adalah ‘Kaca Benggala’. Ia memahami hakikat kehidupan. Menampung segala keburukan, kebaikan, warna-warni watak manusia. Namun tidak pernah berbuat buruk. Tetap di jalan kebaikan.
Lumpuhkan Pencuri Hanya dengan Debu
Di Magelang pada pertengahan abad ke-19 atau sekitar tahun 1830 Perang Pangeran Diponegoro telah berakhir. Pangeran bergelar Sultan Abdul Hamid Heru Cokro telah ditangkap. Kemudian dibuang ke Manado. Pengikutnya di bawah kepemimpinan kiai dan ulama, terus melanjutkan perlawanan secara bergerilya sampai bertahun-tahun.Berikut tulisan Cak Mus dari posmonews.com
Panglima Perang Zaman Majapahit
Sebagai generasi penerus bangsa, tidak ada salahnya bila mengenang jasa para pendahulunya. Salah seorang yang berjasa atas Kota Surabaya adalah Eyang Yudho Kardoro. Pusaranya setiap hari tidak pernah sepi oleh pengunjung dan peziarah. Semasa hidupnya Eyang Yudho seorang pangglima zaman Sultan Agung, panglima perang zaman Kerajaan Majapahit. Berikut tulisan Haris Maliki dari posmonews.com.
“Tawuran” Sesaji Simbol Tolak Balak
Keyakinan masyarakat Jawa terhadap serangan pagebluk masih begitu kuat dan menjadi sebuah mitos tersendiri. Pagebluk yang dimaknakan sebagai musim datangnya wabah penyakit mematikan. Ketika musim pagebluk sedang melanda suatu desa, maka akan ditandai dengan kematian warga setempat hampir setiap hari susul menyusul. Berikut tulisan Zuli Kristanto dari posmonews.com.
Mencari Jalan Kesempurnaan
Cermin kesempurnaan adalah ‘Kaca Benggala’. Ia memahami hakikat kehidupan. Menampung buruk, baik, warna-warna watak manusia, namun tidak pernah berbuat buruk. Sedangkan guru yang sempurnah adalah laksana berlia.
MENJADI HAMBA ISTIMEWA
“MAHA Suci Allah yang menutupi rahasia keistimewaan (hamba-Nya) dengan tampilnya sifat-sifat manusiawi. Dan, Dia jelas dengan agungnya sifat Rububiyah-Nya di dalam manifestasi sifat-sifat ‘Ubudiyahnya (hamba).”
Berdiri Sejak Zaman Majapahit
Kelenteng Kim Hin Kiong, di Kabupaten Gresik merupakan kelenteng tertua di Indonesia. Keberadaannya ada sejak zaman Majapahit. Orang-orang Tiongkok perantauan yang mendirikan kelenteng tersebut. Berikut ini hasil liputan Bay Cahya dari posmonews.com
Wisik Gaib Tirakat di Pantai Selatan
Sebuah gapura mirip dengan Gapura Waringin Lawang peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto, Nampak berdiri di Petilasan Kasultanan Pajang, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Bila melihat bentuk dan tempat berdirinya yang tidak biasa, dapat ditafsirkan pendirian gapura ini memiliki maksud tertentu. Terlebih jika menilik pendirian gapura ini bersamaan dengan kondisi nusantara yang semakin rancau. Pesan apakah yang ada dibalik pendirian gapura ini? Berikut laporan Zuli dari posmonews.com
Gunakan Metode Syiar Topo Ngeli
Sunan Muria merupakan salah seorang Walisongo yang berdakwah dilingkungan rakyat jelata. Kanjeng sunan lebih suka tinggal di lereng pengunungan dan zuhud di puncak gunung. Meskipun demikian banyak masyarakat dan kalangan istana yang mendatangi untuk belajar agama Islam. Berikut ini kisahnya yang ditulis Husnu Mufid dari posmonews.com