Pandulum Pilpres 2024 dan Liturgi Sinatria WIBAWA

132 dibaca

▪︎LAMONGAN – POSMONEWS.COM. Setiap kali di negeri ini mempunyai hajatan agung berusia suksesi kepemimpinan nasional untuk menduduki kursi keprabon RI, maka kembali muncul pandulum yang menyebut adanya Satria Piningit dan Satria Pinilih.

Pandangan tokoh-tokoh spiritualis, adat kasepuhan yang dihimpun jurnalis posmonews.com. menyebut pergantian pemimpin RI selalu diikuti dengan peristiwa alam dan sosial yang disebut goro-goro.

Menurut Kanjeng Pangeran Drs. H.D.S. Suryabinangun, KGAA.= bahDe/waGede (76 th) – M.A. Karahayuan Pangawitan Nagarasari Panjalu. * Abah Dede Suryabinangun, bahDe/waGede (76 th). Pupuhu _Karahayuan Pangawitan/ Adat_ di Jawa Barat mitos dan liturgi Satria Piningit sudah berubah dan berganti dalam fase kekinian.

Dalam pandangan Abah, yang mengemuka adalah Satria WIBAWA. Hal ini  jelas masih berlaku bahkan semakin nampak ke permukaan ikut CAWE-CAWE dari WIdodo (presiden  Jokowi). Adalah fenomena Pak Presiden Jokowi ini nampak juga dalam perbincangan dan pernyataannya yang senantiasa mengundang PROKONTRA sehingga berpengaruh kepada posisi baik BAswedan (Paslon no
1) dan WA baik praboWO (No.2) ataupun pranoWO (No.3).

Bahwa Sinatrya WIBAWA masih akan nyaman bersemayam di Tanah Jawa dan akan berpihak kepada yang paling eling lan waspodo, mengibarkan panji-panji kebersihan dengan pesan penuh makna *tong poho ka puhu* jangan melupakan kesejatian asal muasal kejadian. Tempat kelahiran manusia dan yg memberi warna dasar tanah air ini.

Dalam kalender CAKA SUNDA yang dimulai sekitar Juni -Juli nanti akan memasuki TAUN KEBO (kerbau) tahun mengawali dengan niat bekerja tentu dengan berbagai konsekwensi. Kerbau sangat dekat dengan air, suka berendam di air, berkubang di air.

Hakikatnya, Air yang didambakan hadir harus bisa dimanfaatkan dgn sebaik-baiknya dan jangan malah jadi malapetaka KARENA BERLEBIHANnya, misalnya banjir bandang dan tanah longsor.

Pepatah nasihat leluhur *jika mau selamat ya selamatan* mesti dimaknai dengan arif bijaksana. Termasuk jika diperlukan bolehlah mundur selangkah demi maju beberapa langkah kedepan.  Ingatlah yang maha sempurna itu cuma yang MOHOKUOSO Gusti ALLAH SWT.

Masih menurut Abah Dede,  Indonesia ini anugrah dan buah kasih sayang yang besar dari yang MAHAAKBAR mengapa tidak berjalan di situ bersama dgn ATURANnya sehingga kita bisa mempersembahkan/HATURAN yang terpuji sebagai PEMIMPIN DUNIAWI untuk hidup abadi di ALAM NANTI.

Lebih dalam tempat kelahiran para capres/cawapres kali ini masih di pulau Jawa. Yakni dari pulau di bagian Jawa timur Sampang Madura adalah Pak Mahfud MD, dari Jawa dan dari Jombang adalah Pak Muhaimin,  Tengah lereng gunung Lawu Karanganyar Pak Ganjar, dan dari kota Solo hu
(Surakarta) mas Gibran. Kemudian ke kilen Jawa Barat Pak Anis dari Kuningan (wilayahGaluh ) dan dari kota Jakarta Pak Prabowo.

“Semoga lebih beraneka pilihan Presiden pasangan dari kota yaitu No.2 Pak Prabowo dan mas Gibran sedangkan yang lainnya orang Kabupaten,” tegas Abah Dede.
▪︎[DANAR SP]