Masuk Tahun Cacing 2023, Fenomena Lato-Lato dan Benturan Sosial

306 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Dua pekan memasuki tahun 2023, kalangan winasis kasepuhan, budaya adat masih memberi pandulum bahwa Nusantara tetap waspada, sehingga setiap orang perlu dalam kehati-hatian dalam melangkah.

Minggu (15/1/2023) kemarin, KP Drs H.D.S. Suryabinangun, KGAA.= bahDe/waGede (76 th) – M.A. Tokoh Tanah Pasundan, Karahayuan Pangawitan Nagarasari Panjalu. Pupuhu _Karahayuan Pangawitan/ Adat_ di Jawa Barat kembali memapar pandulumnya kepada posmonews.com bagaimana kondisi tahun 2023 yang dipengaruhi taun Cacing dan taun HURANG tutug dalam kalender Caka Sunda.

Menurut Abah Dede Suryabinangun, suasana aktivitas spiritual adat di kalangan masyarakat dalam tahun 2023 dipengaruhi oleh pasang surutnya kebijakan terhadap pelonggaran kumpul-kumpul prokes. Namun untuk kalangan tertentu menyelenggarakannya dengan cara tertentu pula dan menunjukkan sebenarnya aktivitas spiritualnya tetap berjalan.

Pengaruh tahun Sunda Cacing 1959 dalsm 2023 M diwarnai dengan perubahan cuaca, dari kuatnya arus air menuju ke daratan secara berangsur mulai mengendor karena dirasa cukup atau karena berbagai cara/ permohonan pengurangan intensitas. Bisa terjadi hawa udara lebih hangat sekali dari biasanya.

Kemungkinan mulai tahun 2023 sejak memasuki tahun Sunda 1960 (mulai penghujung Juni) hawa udara bisa saja berubah menuju waspada cuaca hangat sampai waspada kekurangan air dan kebakaran.

“Diharapkan petugas penataan air dan para pemadam api lebih berhati-hati. Semoga senantiasa berharap perlindungan Mahakuasa Allah SWT dalam keadaan ini jangan merembet kejadian yang lebih serius.

Solusi spiritual dan budaya bisa dengan Ritual Selamatan dan memohon kepada Yang Mahakuasa sangat direkomendasikan. Misalnya ritual di tempat wingit seperti di candi, pantai Segoro, kabuyutan, mesjid dll, perlu diperkuat intensitasnya,” tuturnya.

Sedangkan perihal fenomena sosial, masih menurut Abah Dede, mungkin hal ini yang diingatkan LATO-LATO, yakni suasana perbenturan yang harus dikelola dengan baik sehinggs menghasilkan harmonisasi, jangan sampai mencelakakan badan manusia.

“Namun Smsemuanya cuma perkiraan manusia dan sang pemilik kepastian hanyalah Gusti Allah SWT, ke sanalah sumber keselamatan Karahayuan. RAHAYU. Aamiin,” tukasnya.*DANAR SP*