Kementerian PUPR Bakal Normalisasi Sungai Wulan

56 dibaca

▪︎Tengah Digelar Tender  Pekerjaan Normalisasi
▪︎KUDUS – POSMONEWS.com,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melakukan penanganan banjir jangka panjang dengan menormalisasi Sungai Wulan.
Saat ini, tengah digelar tender untuk pekerjaan normalisasi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, mengatakan ada tiga paket tender. Meliputi, pembangunan Kencing Draine dengan membangun meningkatkan kapasitas pompa polder, normalisasi Sungai Wulan dilakukan sepanjang 32 kilometer, serta membangun kolam retensi.

Bob menjelaskan, konsepnya nanti drainase atau aliran air diarahkan pada satu titik. Air yang berada di satu titik itu, nantinya akan dipompa untuk dialirkan ke Sungai Wulan.

”Untuk sekarang kami sedang menggarap tahap satu. Karena cukup besar, hingga 90 kilometer persegi,” katanya.

Dia menilai, saat ini kapasitas pompa polder di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Jari, Kudus, cukup kecil. Sekitar 500 meter kubik per detik. Nantinya pompa akan ditingkatkan menjadi 5 ribu liter kubik per detik.

”Kami tangani satu tahap dulu. Lalu dua tahap lagi,” jelasnya.

Dia menambahkan, tahap dua akan dilaksanakan setelah tahap pertama selesai. Tahap kedua direncanakan akan membangun pompa dan pintu air. Banjir di Dukuh Tanggulangin sendiri cukup lama surut. Sebab, pintu air lebih rendah ketika Sungai Wulan debit airnya naik.

Sementata konsep pembangunan ke depan, pintu pompa akan dirancang lebih tinggi dari permukan air Sungai Wulan.

Sementara itu Bupati Demak Eisti’anah telah mengajukan normalisasi Sungai Wulan dan Pintu Bendungan Wilalung kepada Pemerintah Pusat, Rabu 24 April 2024.

Lantaran kini pintu Bendungan Wilalung mayoritas tidak berfungsi maksimal. Dari 11 pintu, 2 pintu menuju Sungai Wulan sudah tidak bisa dioperasikan.

Sedangkan 9 pintu lain yang mengarah ke Sungai Juwana hanya satu yang bisa beroperasi. Yakni nomor 8 yang kini dibuka 35 sentimeter.

“Kami sudah mengajukan kepada pemerintah pusat dan pihak yang berwenang tentang pembagian pengaliran air. Semoga itu ada respon, karena itu (pintu Bendungan Wilalung) juga yang menjadi perhatian kita,” ujar Bupati Eisti’anah.

Dengan adanya normalisasi ini diharapkan pembagian air bisa lebih maksimal. “Diharapkan jika terjadi cuaca ekstrem, baik yang di kawasan atas maupun di sini (Demak) tidak berpengaruh ke wilayah yang di hilirnya,” harap dia.

Mengenai tanggul sungai yang sempat jebol diterjang arus banjir beberapa waktu lalu, pihaknya menerangkan bahwa tanggul masih dilakukan penguatan dan peninggian.

“Jadi berkaitan dengan tanggul, terkhusus di Sungai Wulan memang dari BBWS dan PUPR itu fokus untuk perbaikan penguatan dan peninggian,” kata Bupati.

Untuk itu, orang nomor satu di Demak itu berharap normalisasi Bendung Wilalung juga segera dieksekusi agar tidak terjadi bencana besar.

“Kunjungan dari Bapak Presiden kemarin, itu beliau menyampaikan di tahun ini sudah proses lelang untuk normalisasi di Sungai Wulan. Itu kami harapkan semoga bisa segera dilaksanakan,” imbuh Eisti’anah.

Berkaitan dengan tanggul-tanggul lain dengan kondisi kritis, Bupati telah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk menangani hal tersebut.

Kemudian untuk irigasi kecil, dirinya akan segera mengalokasikan dana APBD Kabupaten Demak untuk normalisasi tanggul-tanggul.▪︎[FEND]