Elektrokardiografi SDN 1 Ngijo Tehadap PJB Penyakit Jantung Bawaan

420 dibaca

▪︎MALANG – POSMONEWS.COM,-
Dinas Pendidikan Kabupaten Malang selenggarakan  penyegaran skrining penyakit jantung pada anak dengan metode elektrokardiografi,  kegiatan ini mengundang dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr. Wiyono,  menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan implementasi metode skrining atau deteksi dini penyakit jantung bawaan (PJB) yang sederhana, aplikatif dan efektif pada anak -anak di usia dasar (SD) di SDN Ngijo Karangploso.

Penyakit jantung dapat di katagori menjadi dua yakni penyakit jantung dapatan dan penyakit jantung bawaan (PJB). Penyakit jantung dapatan merupakan penyakit jantung yang terjadi karena paparan faktor lingkungan dan gaya hidup yang terjadi contoh  jantung koroner, jantung katup gagal jantung.

“Sedangkan penyakit jantung bawaan PJB merupakan penyakit jantung yang terjadi akibat abnormalitas perkembangan jantung saat masih dalam janin dan berlanjut setelah lahir,” kata dr Wiyono.

Selanjutnya dr. Wiyono, menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat membantu seluruh peserta masyarakat untuk meningkatkan layanan kesehatan  EKG elektrokardiografi pada  PJB penyakit jantung bawaan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Suwadji, S.IP, M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan Pekan Kesadaran Jantung Bawaan dilaksanakan oleh Perki Malang Raya bekerja sama dengan Dinkes dan Dindik Kabuparen Malang ditempatkan di SDN 1 Ngijo Karangploso, Kamis (1/2/24).

Dalam upaya penanganan dan pencegahan   penyakit jantung bawaan yang saat ini   harus mendapat perhatian, karena apabila dideteksi dini atau dilakukan upaya pencegahan, maka akan dapat tertangani dan  dampaknya tidak  membahayakan masa depannya.

“Karena anak yang bermasalah dijantungnya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan terganggu konsentrasi belajarnya,” ujarnya saat ditemui di ruang kerja Dinas Pendidikan, Jumat (2/2/24).

Dalam acara tersebut juga dihadir  Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM. memberikan paparan mengenai pentingnya pelaksanaan deteksi dini penyakit jantung bawaan PJB. Peserta diajak pula untuk langsung menanamkan secara langsung skrining penyakit jantung pada anak menggunakan elektrokardiografi.

“Sampai saat ini skrining atau deteksi dini PJB pada anak-anak sekolah belum menjadi program deteksi rutin,” ujar H.M. Sanusi.

Materi selanjutnya mengenai pemahaman EKG pada anak dengan penyakit jantung oleh dr. Boby, disampaikan Kepala RSUD Kanjuruhan.

Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan defek kongenital atau bawaan yang menjadi salah satu penyebab kematian utama pada tahun pertama kehidupan.

PJB disebabkan karena kelainan perkembangan jantung pada saat embriogenesis serta sebagian diketahui disebabkan karena defek genetik.

Di negara maju, ketiga PJB tersebut telah terdeteksi sejak janin dan masa kanak-kanak, sehingga penanganan secara menyeluruh dapat dilakukan yaitu berupa tindakan operatif atau intervensi non operatif untuk menutup defek.

Dengan diadakannya penyegaran skrinning penyakit jantung pada anak dengan metode elektrokardiografi ini diharapkan dapat membantu seluruh peserta dalam meningkatkan implementasi metode skrining/deteksi dini PJB yang sederhana, aplikatif dan efektif pada anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD) di Puskesmas masing-masing.▪︎(AHM)