Tarian Sesembahan sebagai Ritual Keagamaan

933 dibaca

▪︎Kesakralan Gerakan, Keunikan dan Kontroversi Tari Pendet (1)

PULAU BALI identik dengan tari-tarian. Bagi wisatawan manca negara, Bali adalah destinasi wisata paling populer di Indonesia. Pulau Dewata ini mempunya panorama alam memukau serta keanekaragaman budaya, termasuk seni tari.

Tari Pendet salah satu kesenian tari berasal dari Bali. Namun di Bali juga banyak berbagai jenis tari-tarian. Tidak kalah terkenalnya adalah Tari Barong dan Tari Kecak .

Tari Pendet merupakan tarian dengan gerakan yang indah dan menjadi salah satu wisata budaya kebanggan Indonesia. Bahkan karena keunikannya, Malaysia sempat melakukan klaim secara sepihak bahwa Tari Pendet milik Malaysia. Ya tentu saja rakyat Indonesia, khususnya Bali dibikin murka karena klaim Malaysia tersebut.

Sejarah Tari Pendet

Dari berbagai jenis tari daerah yang berasal dari Bali, tari pendet merupakan tarian tertua di Pulau Dewata. Tarian ini diperkirakan ada sejak tahun 1950.

Awalnya tarian pendet adalah tari sembahan yang dilakukan di pura-pura umat Hindu sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya dewa ke bumi.

Tarian ini merupakan hasil gubahan maestro seni tari Bali I Wayan Rindi. Dia adalah seniman tari yang memiliki penguasaan gerak tari luar biasa. Oleh sebab itu, perkembangan dan sebaran tarian ini merupakan jasa dari I Wayan Rindi.

Lantas dari mana asal usul gerakan tari diambil? Gerakan Tari Pendet memiliki pakem-pakem gerakan tarian pendet dewa atau tari pendet asli yang ditujukan untuk persembahan.

Tanpa menghilangkan nilai kesakralannya, religi dan keindahannya, I Wayan Rindi bersama rekannya, Ni Ketut Reneng, berhasil memasukkan unsur tarian pendet dewa ke dalam tari pendet yang dikenal saat ini.

Seiring berkembangan zaman turut pula merubah fungsi asli tari pendet. Kini tarian ini juga digunakan sebagai sarana pertunjukan serta tarian ucapan selamat datang.

Ketika dipentaskan pertama kali pada tahun 1960 dalam ajang Asean Games. Kala itu tarian ini digelar saat acara pembukaan Asean Games oleh Presiden Soekarno.

Fungsi Tari Pendet

Unsur sakral sangat melekat pada tarian ini. Tari pendet merupakan tarian yang berfungsi untuk ritual keagamaan. Biasanya tarian ini dibawakan oleh pasangan penari putri setelah penampilan tari rejang di halaman Pura menghadap ke arah suci atau pelinggih.

Saat membawakan tarian, para penari menggunakan riasan upacara keagamaan dengan pakaian upacara. Masing-masing penari tersebut membawa perlengkapan sesajian sebagai persembahan, seperti sangku atau wadah air suci, kendi, cawan dan lainnya.

Penari juga membawa mangkuk perak yang berisi bunga. Nantinya pada akhir tarian bunga tersebut akan ditaburkan kepada pononton sebagai sambutan selamat datang. Oleh sebab itu, tari ini juga berguna untuk menyambut kedatangan para tamu dan memulai pertunjukkan.**(zubi/made s)