IBNU HAJAR : MENINGGAL AKIBAT WABAH ADALAH SYAHID

227 dibaca

DALAM kitab “Badzlu al Maun Fi Fadhli al Thaun”, pemikir Islam Ibnu Hajar al Asqalani menjelaskan, tentang status orang yang meninggal karena wabah. Menurut dia, status orang Islam tersebut adalah syahid. Almarhum akan menjadi ahli surga.

Bagi sang ahli hadits itu, predikat syahid tidak hanya berarti gugur saat berperang di jalan Allah, tetapi juga muslim yang menjadi korban tha’un. Seperti hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mati syahid ada lima macam.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, orang yang mati syahid ada lima macam, yaitu orang yang terkena tha’un, orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, korban yang tertimpa reruntuhan, dan orang syahid di jalan Allah (HR Bukhari-Muslim).

Al-Asqalani menjelaskan, meskipun korban tha’un meninggal dalam keadaan syahid, jenazahnya tetap harus dimandikan, dikafani, dan disalatkan.

Artinya, perlakuan terhadapnya sama saja seperti orang wafat biasa (dalam kondisi negeri damai). Berbeda dengan pengurusan jenazah orang yang mati syahid dalam peperangan. Tentu saja, semua prosesi tersebut mesti memperhatikan aspek kesehatan.

Allah Azza Wa Jalla Maha Mengasihi MahlukNya, Yang Tawakal dan Selalu Bersyukur.

Namun, Allah sangat benci pada mahluk-Nya yang sombong dan tak tahu diri akan kelemahan dan kekurangan yang dimiliki.

#UkhuwahIslamiyah #SalamPersatuan
#SalamKorsa #MuslimWajibCerdas #JagaWudhu
#IndonesiaTerserah #SakKarepKarepmu