Gus Baha Ijazahkan Amalan 1 Muharram 1443 H

246 dibaca

Tahun Baru Islam 1443 Hijriah atau 1 Muharram tetap jatuh pada 10 Agustus 2021. Hal tersebut ditegaskan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Momen istimewa bagi umat muslim. Kegiatan tahun baru hijriah diharapkan meningkatkan iman dan taqwa umat. Karena itu, tidak heran jika doa awal tahun dan akhir tahun, begitu populer di kalangan masyarakat.

Dalam doa-doa yang dibaca, terdapat ungkapan syukur, pujian kepada Allah, serta permohonan ampunan atau istighfar.

Adapun salat tasbih untuk memperingati Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1443 H terhitung jatuh pada Minggu malam Senin, 9 Agustus 2021.

Sesuai ketetapan, pergantian tanggal pada kalender hijriyah ditandai masuknya waktu maghrib. Dalam Islam, Muharram dijuluki Syahrullah (bulan Allah).
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menganjurkan, 1 Muharram disambut dengan melaksanakan salat tasbih.

Gus Baha mengajarkan amalan yang mungkin sedikit berbeda yaitu tidak ada istighfarnya tetapi dapat menghapus dosa. Amalan tersebut adalah bacaan dan shalat tasbih.

“Satu salat yang akan menghapus dosa yang lalu dan yang akan datang. Ini ada ibadah yang menghapus dosa tetapi bentuk wiridnya itu tasbih. Tidak ada istighfarnya,” ujar Gus Baha dalam sebuah pengajian.

Gus Baha menjelaskan, jika situasi awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalahu wa akhirahu, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Gus Baha mengutip penjelasan yang berasal dari kitab I’anatuth Thalibin.

Ketika selesai membaca surat, dan masih dalam keadaan berdiri, bacalah “Subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar.” Sebanyak lima belas kali. Kemudian rukuk, dalam keadaan rukuk membaca tasbih itu sepuluh kali. Kemudian berdiri dari rukuk, dibaca sepuluh kali.

Kemudian saat engkau sujud, baca sepuluh kali. Kemudian berdiri dari sujud, baca sepuluh kali. Lalu kembali sujud, bacanya sepuluh kali dalam keadaan sujud. Kemudian bangkit dari sujud, bacanya sepuluh kali. Semua itu totalnya tujuh puluh lima kali tasbih.

“Inilah rahasia kenapa saya mengajarkan tasbih. Sebab ini awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalahu wa akhirahu, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan.”

Beliau mengutip kitab penjelasan dalam kitab I’anatuth Thalibin.

عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه – صلى الله عليه وسلم – قال للعباس بن عبد المطلب: ألا أعطيك؟ ألا أمنحك؟ ألا أحبوك بشئ إذا أنت فعلته غفر الله لك ذنبك أوله وآخره، قديمه وحديثه، خطأه وعمده، سره وعلانيته؟ تصلي أربع ركعات تقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة،

فإذا فرغت من القراءة في أول ركعة وأنت قائم تقول: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، خمس عشرة مرة، ثم تركع فتقولها وأنت راكع عشر مرات، ثم ترفع من الركوع فتقولها قائما عشرا، ثم تسجد فتقولها عشرا، ثم ترفع من السجود فتقولها جالسا عشرا، ثم تسجد فتقولها وأنت ساجد عشرا، ثم ترفع من السجود فتقولها عشرا، فذلك خمس وسبعون في كل ركعة.

Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bin Abdul Muthallib.

“Maukah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahi? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang sengaja, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan? Engkau shalat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan satu surat.**(**)