Februari-Maret 2022 Diprediksi Puncak Kasus Varian Omicron 

273 dibaca

* Menkes: Masyarakat tidak Perlu Panik

JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Pemerintah memprediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari atau awal Maret 2022. Pemerintah punya menyiapkan rumah sakit dan obat Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan untuk pengobatan Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah memiliki stok 400 ribu obat Covid-19 bernama Molnupiravir.

“Sedang dalam perjalanan impor 400 ribu Molnupiravir lagi dan segera akan disebar ke seluruh apotik, rumah sakit bisa ambil dari sana,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers digital di Jakarta, Senin (24/1/2022).

“Kita juga ada antivirus Favipiravir yang juga masih efektif. Ada lebii dari 20 juta tablet stoknya.”

Budi Gunadi Sadikin, menambahkan saat ini ada 1.600 kasus infeksi Covid-19 varian Omicron yang dirawat di rumah sakit, membutuhkan 20 tabung oksigen dan 2 kasus meninggal. Ini masih lebih rendah dari ketika infeksi varian Delta.

“Masyarakat tidak perlu panik tetapi harus waspada dan hati-hati karena Omicron peluran tinggi. Tidak perlu panik karena tingkat hospitality rendah,” terang Budi Gunadi Sadikin.

Meski begitu masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran lebih tinggi lagi kasus Omicron. Caranya dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

“Soal obat dari cukup, obat omicron punya Merck dan Pfizer. Kita jauh lebih baik menghadapi Omicron ketimbang varian Delta lalu,” terangnya.
**(cnbc/alams)