Saat Perawat Cerita ke Presiden Jokowi

167 dibaca

Pada 27 September 2020
Presiden saat berbincang melalui sambungan video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (27/9) petang.

Perjuangan para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan dalam menangani pasien yang terpapar Covid-19 tidaklah mudah karena selain harus berjibaku dengan risiko terpapar virus tersebut, tenaga medis juga tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan keluarga.

Saat berbincang dengan Sifira Kristingrum, seorang perawat di RSAL Dr. Ramelan, Surabaya yang sehari-hari bertugas menangani pasien positif Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut merasakan bagaimana kerasnya perjuangan para tenaga medis di rumah sakit, tantangan yang mereka hadapi, hingga keluh kesah para pasien.

“Ini di rumah sakit mana ya? Mbak Fira ya?” tanya Presiden di awal perbincangan melalui sambungan video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (27/9) petang.

“Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Pak,” jawab Suster Fira.

Suster Fira bercerita bahwa dirinya telah bertugas menangani pasien yang terpapar Covid-19 selama lima bulan, atau sejak bulan Mei lalu. Selama rentang waktu tersebut, ia bisa dikatakan jarang bertemu dengan keluarganya.

“Kapan terakhir bertemu dengan keluarga? Apakah diizinkan pulang atau harus berjaga terus di rumah sakit?” tanya Presiden Jokowi yang tampak berada di Istana Bogor.

“Diizinkan pulang Pak, setelah satu bulan kita cek swab, kalau negatif kita pulang,” kata Suster Fira.

Di rumah sakit tempatnya bertugas, Suster Fira sehari-hari ditempatkan di ruangan Intensive Care Unit (ICU) yang memiliki 16 tempat tidur dan dilengkapi dengan 11 ventilator. Menurut penuturannya, dalam dua minggu terakhir ini pasien yang masuk ke ICU menurun.

“Oh pasiennya menurun? Ya syukur. Untuk soal fasilitas ketersediaan alat medis dan tenaga medisnya cukup ya berarti?” kata Presiden.
(setneg/alam)