▪︎KOTA MALANG – POSMONEWS.com,-
Memasuki minggu ke-15 pelaksanaan proyek drainase di koridor Jalan Soekarno Hatta (Suhat), Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memberikan atensi khusus dengan melakukan peninjauan langsung ke lokasi, Senin (6/10/2025).
Dengan masih mengenakan seragam dinas, Wali Kota Malang yang kerap disapa Pak Mbois tersebut meninjau sisi selatan proyek yang pendanaannya bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut, tepatnya di depan kampus Politeknik Negeri Malang (Polinema).
“Saya ingin melihat langsung perkembangan proyek di lapangan dan juga kendala dalam pelaksanaannya. Karena kita ketahui bersama, proyek ini ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025, namun saya berharap bisa selesai lebih awal, mengingat pada bulan Desember ada perayaan Natal dan Tahun Baru yang merupakan hari besar,” terang Wahyu Hidayat di sela-sela peninjauan.
Selain faktor waktu, Wali Kota Malang juga menyoroti potensi hujan yang kerap terjadi pada bulan Oktober hingga Desember, yang dapat memengaruhi kelancaran pengerjaan proyek drainase.
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta Camat Lowokwaru, Wali Kota Malang mencatat beberapa kendala yang disampaikan oleh tim pengawas proyek. Salah satunya adalah pembatasan waktu kerja yang hanya diperbolehkan pada malam hari, yakni pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB.
“Mereka berharap ada kelonggaran untuk bekerja di siang hari. Saya sudah minta kepada KadisPUPRPKP untuk membahas hal ini secara teknis. Jika memungkinkan dikerjakan pada siang hari, mohon dipertimbangkan dan diperhatikan agar tidak dilakukan pada jam-jam sibuk serta hari-hari padat,” tuturnya.
Berdasarkan laporan tim pengawas, saat ini progres proyek telah mencapai 14 persen. Lambatnya progres disebabkan masih terbatasnya jumlah tim yang terlibat.
Ke depan, pengerjaan akan dilakukan oleh tiga tim sekaligus, yakni Tim Koridor Selatan (depan Polinema), Tim Koridor Tengah (depan RSUB), dan Tim Koridor Utara (sekitar pertigaan Jalan Candi Panggung).
Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya komunikasi antara pelaksana proyek dengan masyarakat sekitar dan para pelaku usaha yang terdampak. Hal ini dinilai penting agar masyarakat dapat melakukan antisipasi terhadap kondisi di lapangan dan tetap mendukung kelancaran proyek.
“Setiap perkembangan proyek harus disampaikan dengan baik kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kebingungan dan dapat dipahami bersama,” pungkasnya.▪︎[AHM/Dwi]









