Gerakan Tubuh jadi Ciri Khas Utama Tarian Pendet

1,227 dibaca

▪︎Kesakralan Gerakan, Keunikan dan Kontroversi Tari Pendet (2)

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tari pendet mempunyai 2 fungsi, yaitu sebagai tari wali yang dipentaskan di pura saat upacara agama dan budaya, serta sebagai tari balih-balihan yang dipentaskan untuk menyambut para tamu.

Gerakan Tari Pendet

Ciri khas utama tarian ini terletak pada gerakannya yang hampir melibatkan seluruh anggota tubuh penari. Berdasarkan bagian tubuhnya, gerakan penari pendet dapat dibagi sebagai berikut:

Gerakan Kaki

Gerakan pada bagian ini disebut gegajalan. Gerakan kaki terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerak telapak kaki sama serong atau tampak sirangpada, berjalan atau ngembang, berjalan ke ke muka atau ngandang arep, berjalan cepat atau milpil, serta bergeser cepar atau nyregseg.

Gerakan Tangan

Pipeletan adalah gerakan anggota tubuh bagian tangan penari. Gerakan ini dibagi menjadi dua, yaitu haluan tanagn berputar ke dalam yang disebut luk nagastru, serta gerakan haluan tangan seiring yang disebut luk nerudut.

Gerakan Jari

Gerak jari penari pendet dibagi menjadi dua, yaitu gerakan di cakup yang disebut nyakupbawa dan gerakan jari melambai-lambai yang dinamakan ulap-ulap.

Gerakan Badan

Tubuh penari yang bergerak disebu dengan leluwesan. Gerakan ini meliputi pangkan lengan yang digetarkan atau ngejatpala.

Gerakan Mimik

Wajah penari pendet juga harus ekspresif. Mimik penari pendet disebut sebagai entiah tjerengu yang terdiri dari luru yang berarti riang gembira dan kenjung manis yang berarti wajah tersenyum.

Gerakan Leher

Gerak leger pada tari pendet disebut dedengek. Dedengek terdiri dari uluwangsul atau gerakan leher menggeleng halus dan ngotag atau gerakan leher menggeleng dengan keras dan tegas.

Gerakan Mata

Lirikan mata penari pendet adalah salah ciri dari tarian ini. Gerakan mata ke kanan dan ke kiri tersebut dinamakan nyeledet, sedangkan gerakan mata berputar disebut ngiler. Biasanya gerakan-gerakan ini dimain dengan tempo yang bervariasi, mulai dari lambat, sedang, hingga cepat sesuai irama musik pengiring.

Musik Pengiring

Seperti tari tradisional lain di Indonesia, gelaran tari pendet juga disertai dengan musik pengiring. Irama musik tersebut dihasilkan dari tabuhan gamelan yang disebut gong kebyar.

Fungsi musik pengiring ialang sebagi pengatur ritme dan tempo penari. Ketika gong kebyar dimainkan cepat atau lambat, maka gerakan penari akan menyesuaikan dengan ritme musik pengiringnya.

Kostum dan Tata Rias

Selain gerakan yang khas dan berkarakter, pakaian penari serta tata riasnya pun tidak kalah menarik. Penari pendet mengenakan pakaian adat Bali yang terdiri dari daro tapih hijau dengan motif crapcap, kemben warna merah dengan motif emas, angkin kuning dengan motif tumpeng, serta selendag merah polos yang dililitkan di pinggang.

Penari juga didandani dengan riasan unik, yaitu menggunakan anting atau subeng, rambut yang disasak dengan hiasan pusung gonjer, serta hiasan bunga yang terdirid ari bunga kamboja di telinga kanan, bunga mawar di tengah kepala, bunga semanggi di telinga kiri, serta bunga sandat yang berada di belakang bunga mawar dan bunga kamboja.

Properti Tari Pendet

Saat mementaskan tarian pendet, para penari mengenakan properti atau perlengakapn tambahan. Properti utama yang dibawa adalah sebuah bokor atau sesaji yang biasanya digunakan masyarakat setempat sebagai pemujaan.

Sesaji atau bokot tersebut dihias dengan janur dan diisi dengan buah-buahan atau makanan. Isi tersebut adalah simbol penghormatan kepada tamu yang datang. Selain itu, para penari pendet juga menggunakan properti kipas besar.**(zubi/made s)