Tari Pendet, Kecantikan dan Keluwesan Wanita Bali

1,150 dibaca

▪︎BALI-POSMONEWS.COM,-
Pulau Bali selalu identik dengan seni tari. Bahkan kemolekan, kecangikan dan keluwesan wanita Bali saat menari dikenal luas di kancah dunia.

Tari Pendet mempunyai gerakan indah dan membikin orang melihatnya berdecak kagum. Keindahan gerakannya membuat tarian ini jadi salah satu warisan budaya Indonesia yang dikagumi banyak negara. Bahkan tarian ini pernah diakui oleh negara lain sebagai budaya mereka ini, tercipta melalui tangan dingin I Wayan Rindi.

Seperti dilansir dari Good News From Indonesia, ia merupakan seorang gadis Bali yang dilahirkan pada 1917. Di Banjar Lembah, Denpasar, Wayan tumbuh sebagai seorang gadis yang cerdas dengan bakat yang mengagumkan.

Sejak usia muda, ia mengenal dan mempelajari sejumlah tarian tradisional. Bahkan, ia berguru kepada beberapa maestro tari Bali seperti I Wayang Lotering, I Nyoman Kaler, serta I Regog.

Walaupun berasal dari keluarga sederhana, I Wayan Rindi menunjukkan bakat yang luar biasa dalam tarian. Ia mulai dilirik oleh banyak orang sebagai penari yang unggul dengan potensi besar yang dimilikinya. Pendet sendiri termasuk tarian paling tua diantara tarian sejenis di Pulau Bali, yang diperkirakan lahir pada tahun 1950 silam.

Awalnya, Tari Pendet bukanlah tarian yang digunakan sebagai tari pertunjukkan ataupun tarian ucapan selamat datang. Tarian ini lebih sering menjadi pemujaan yang banyak diperagakan di pura. Namun, berkat gubahan dari I Wayan Rindi, tarian ini bisa dinikmati secara universal tanpa meninggalkan nilai- nilai sakral, religius dan keindahan yang terkandung dari tari tersebut.

Tari Pendet lahir untuk memenuhi keinginan I Wayan Rindi melahirkan sebuah tarian penyambutan untuk tamu. Bersama seorang temannya bernama Ni Ketut Reneng, Wayan membuat sebuah tarian dengan mengambil pakem gerakan yang ada di Tarian Pendet Wali, termasuk roh tarian tersebut.

Semuanya mengikuti pakem Tari Pendet Wali. Hanya saja, mereka mengubah fungsinya sebagai tarian penyambut tamu dengan menambahkan modifikasi gerakan yaitu pelemparan bunga ke arah tamu sebagai penghormatan.

Modifikasi tarian ini terus dilakukan, seiring dengan perkembangan dan fungsi Tari Pendet sebagai penyambut tamu yang ternyata sangat menarik minat para wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Nama Pendet pun dikenal banyak orang dan bahkan digunakan sebagai salah satu media untuk mengenalkan Indonesia ke mata dunia. I Wayan Rindi menyaksikan perkembangan Tari Pendet gubahannya hanya sampai pada tahun 1976.

Setelah ratusan orang berhasil ia ajarkan makna dan gerakan tari, Ia meninggal dunia pada tahun tersebut.  Walaupun I Wayan Rindi tidak pernah mematenkan Tarian Pendet gubahannya itu, ia sudah meninggalkan warisan yang begitu berharga bagi Bali maupun Indonesia di mata dunia sampai saat ini. Lantas bagaimana ritual Tari Pendet Bali? Ikuti tulisan posmonews.com secara bersambung.**(zub/made s)