Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Kunjungi Petilasan Mbah Maridjan

193 dibaca

Curahan hati keluhan wisatawan kembali ramai di media sosial. Kali ini curhatan diungkapkan oleh seorang wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah, yang hendak ke obyek wisata petilasan Mbah Maridjan di Cangkringan, Sleman.

Iqbal Basyari (30), warga Klaten, Jawa Tengah, ini disetop dan tidak diperbolehkan naik ke petilasan Mbah Maridjan dengan menggunakan mobil pribadi dengan alasan jalan jelek.

Seperti dilansir KOMPAS.com bahwa warga Klaten ini diharuskan menyewa jip untuk bisa naik ke Petilasan Mbah Maridjan.
Keluhan atas kejadian yang dialaminya tersebut diungkapkan di salah satu grup Facebook.

Iqbal Basyari (30) menceritakan, Minggu (30/05/2021) bersama keluarga mengendarai mobil hendak ke obyek wisata petilasan Mbah Maridjan di Cangkringan, Sleman.

“Sekitar pukul 11.00 Saya sampai di jalan depan lokasi yang Saya foto. Kemudian petugas di sana memberhentikan saya dan meminta untuk parkir, katanya ini lokasi parkir terakhir,” ujar Iqbal Basyari (30) dalam keteranganya, Senin (31/05/2021).

Iqbal menyampaikan kepada oknum tersebut jika ingin ke tempat petilasan Mbah Maridjan.
Namun, oknum tersebut mengatakan tidak boleh menggunakan mobil pribadi dan harus menyewa mobil jip untuk ke petilasan Mbah Maridjan.

Alasan oknum tersebut karena jalan menuju ke petilasan Mbah Maridjan jelek. Padahal, dari titik Iqbal disetop ke lokasi petilasan Mbah Maridjan tinggal sekitar 1,5 kilometer.

“Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, enggak boleh pakai kendaraan pribadi, alasannya jalan jelek, banyak jip, padahal setahu saya jalan di sana bagus karena itu jalur evakuasi warga lereng Merapi. Kalau masalah banyak jip, itu memang wajar dan mustinya semua pengendara berhati-hati di jalan raya,” ucapnya.

Setelah menunggu, lanjutnya, ternyata sepeda motor boleh naik. Tak hanya itu, mobil pribadi juga diperbolehkan naik.

“Saya nunggu sekitar 15 menit, lihat ternyata motor boleh naik, mobil pribadi pelat AB juga boleh naik, tapi mobil saya pelat AD dilarang naik,” tuturnya.

Melihat ada sepeda motor dan mobil yang boleh naik Iqbal Basyari kemudian kembali bertanya kepada oknum tersebut. Namun jawaban oknum tersebut tetap sama.

“Jawabannya tetap sama, saya harus pakai jip atau sewa motor dengan biaya sewa jip Rp 350.000-Rp 550.000 sesuai rute yang mereka tentukan,” jelasnya.

Tidak ingin berdebat, Iqbal Basyari kemudian  turun. Ia bersama keluarganya memutuskan untuk tidak jadi berwisata ke Petilasan Mbah Mardijan.

“Saya bawa keluarga, akhirnya Saya pilih turun. Uang segitu bagi saya tidak sebanding dengan tujuan yang ingin kami datangi, hanya 1,5 km lagi sampai,” urainya.

Sesampainya di pos restribusi, Iqbal Basyari bertanya kepada petugas dan menunjukan foto lokasi dirinya disetop. Ia menanyakan terkait harus sewa jeep jika ingin ke Petilasan Mbah Maridjan. Jawaban petugas di retribusi pun sama.

“Saya share pengalaman karena buat saya, ini gak baik untuk warga di atas. Rezeki mereka ditutup oleh warga di bawah sehingga wisatawan balik kanan karena dipaksa bayar uang yang lumayan besar,” ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suci Iriani Sinuraya mengatakan akan segera melakukan penelusuran terkait kejadian tersebut.

“Sedang Kami telusuri dan sudah kami agendakan untuk rakor lintas pihak (kapanewon, kalurahan, Polsek, komunitas, asosiasi, Satpol PP, inspektorat ) untuk membahas hal ini dan tindak lanjutnya ke depan. Intinya bagaimana hal seperti ini tidak terulang ke depan,” pungkasnya.
**(ipung)