Terowongan Tol Tembus “Perut Bumi” Bukit Barisan

140 dibaca

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan dua rangakain terowongan yang dibangun menembus “perut bumi” Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera.

Lokasinya berada di ruas Tol Trans Sumatera yang membujur dari timur dan barat, yaitu ruas Tol Padang-Pekanbaru dan Tol Palembang-Bengkulu yang sama-sama menembus Bukit Barisan.

Terowongan pertama masuk di ruas Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru. Terowongan lainnya ada di ruas Tol Bengkulu-Palembang.

“Kalau Tol Trans Sumatera dari Bengkulu ke Palembang, dan Padang ke Pekanbaru, itu pasti lewat Bukit Barisan,” ungkap Basuki.

Mengutip data Kementerian PUPR, Pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru sepanjang 244 km dimulai sejak 2018 lalu. Secara keseluruhan, tol ini ditargetkan akan selesai tahun 2023.

Secara keseluruhan jalan tol Padang – Pekanbaru akan terdiri dari 5 seksi : Seksi 1 : Padang – Sicincin (28 km) dengan biaya Rp. 4,88 triliun, Seksi 2 Sicincin – Payakumbuh (78 km) dengan biaya Rp. 32,93 triliun, Seksi 3 Payakumbuh – Pangkalan (45 km) dengan biaya Rp. 15,47 triliun,  Seksi 4 Pangkalan – Bangkinang (56 km) dengan biaya Rp. 18,86 triliun dan Seksi 5 Bangkinang – Pekanbaru (37 km) dengan biaya Rp. 5,95 triliun.

Ruas Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru termasuk Proyek Strategis Nasional dan bagian dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang dikerjakan melalui penugasan Pemerintah kepada Hutama Karya (Perpres No. 100/2014 & Perpres No. 117/2015).

Investasi yang dibutuhkan membangun Tol Padang – Pekanbaru sebesar Rp. 78,09 triliun dengan target penyelesaian selama lima tahun (2018-2023). Tingginya biaya investasi, disamping karena jaraknya cukup panjang juga akan dibangun lima terowongan dengan total panjang 8,95 km yang menembus pegunungan Bukit Barisan.

Pemerintah Jepang menyatakan komitmennya untuk membiayai sebagian konstruksi yakni sepanjang 40 km, termasuk pembangunan terowongan dengan nilai pinjaman sebesar Rp. 9,1 triliun.

Dikonfirmasi mengenai data tersebut, Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengaku bahwa pembangunan terowongan masih dalam tahap pembahasan.

“Masih dibahas antara Bina Marga dan JICA. BPJT dan Bina Marga mengharapkan yang paling cost effective,” ungkapnya.

Sementara itu, tol lain yang juga dilengkapi terowongan yakni Linggau-Curup-Bengkulu, ruas tol ini sepanjang 95,8 Km yang menjadi bagian koridor pendukung Palembang-Bengkulu sepanjang total 351,3 Km.

Tol ini terdiri dari 3 seksi yakni seksi Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 km, Kepahiang-Taba Penanjung 23,7 km dan Lubuk Linggau-Kepahiang sepanjang 54,5 km dengan total biaya investasi Rp. 33,12 triliun.

Konstruksi jalan tol tersebut akan terdapat terowongan sepanjang 7 km menembus Bukit Barisan dan jembatan bentang panjang yang membentang di atas lembah dengan ketinggian pilar mencapai 45-90 meter.**(fend)