Tol Serang-Panimbang segera Tersambung Tol Tangerang-Merak

135 dibaca

Selain mengelola dan mengoperasikan tujuh ruas tol sepanjang 357,6 kilometer hingga April 2021, Astra Infra melalui Astra Infra Solution juga memenangi tender layanan operasional dan pemeliharaan untuk Tol Serang-Panimbang.

CEO Astra Infra Soluton Ega N Boga memastikan, Tol Serang-Panimbang Seksi I yang menghubungkan Serang dan Rangkas Bitung sepanjang 26,50 kilometer beroperasi tahun ini.

Pengoperasian ini sebagai bentuk dukungan Astra Infra Solution yang bekerja berdasarkan komitmen PT Wika Serang Panimbang (WSP) kepada pemerintah.

“Sekitar September-Oktober 2021 targetnya operasional. Semua proses sedang dipersiapkan, terkait operasionalnya,” ujar Ega dalam virtual gathering yang digelar Senin (03/05/21).

Tol Serang-Panimbang merupakan proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi sebesar Rp 5,33 triliun.
Terdiri dari Seksi 1 Serang–Rangkasbitung (26,50 kilometer), dan Seksi 2 Ruas Rangkasbitung-Cileles (24,17 kilometer) porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) oleh WSP dan Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang (33 kilometer) yang merupakan porsi Pemerintah.

WSP sendiri merupakan konsorsium dari Sino Road & Bridge Co. Ltd dengan porsi 55 persen, dan masing-masing 22.5 persen antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Tol Serang-Panimbang ini akan diintegrasikan dengan Tol Tangerang-Merak yang dibangun  PT Marga Mandala Sakti (MMS).
Di perusahaan yang mengelola tol sepanjang 72,5 kilometer ini, Astra Infra memiliki 79,3 persen saham.

Menurut CEO Astra Tol Tangerang-Merak, Adhi Resza pemilihan Astra Infra Solution sebagai operator layanan operasional dan maintenance Tol Serang-Panimbang sangat strategis mengingat Tol Tangerang-Merak juga dikelola oleh mereka.

“Dengan demikian, koordinasi dan dan efisiensi akan tercipta dan menjadi kata kunci dan operasionalisasi dua tol ini,” tuntas Adhi.

Restrukturisasi Kredit Rp 1,1 Triliun

Seperti dikutip KOMPAS.com PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) mencapai kesepakatan dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten (BJB) untuk merestrukturisasi kredit dengan total Rp 1,1 triliun.

Perjanjian kesepakatan restrukturisasi tersebut dilakukan oleh Senior Vice President Finance Division Eka Desniati, Direktur Keuangan WKI Darmanta, dan Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial BJB Dicky Syahbandinata.

Waskita dan BJB menyetujui restrukturisasi kredit modal kerja senilai Rp. 998 miliar yang mencakup relaksasi pembayaran kewajiban pokok utang pinjaman.

Selain itu juga termasuk relaksasi pembayaran sebagian bunga dengan opsi penyesuaian bila kesepakatan restrukturisasi dengan seluruh kreditur (grand resturcturing) nanti dilakukan.

Pada kesempatan yang sama, WKI dan BJB juga sepakat untuk merestrukturisasi pinjaman dengan total nilai mencapai Rp. 156 miliar.

Pinjaman ini meliputi kredit modal kerja senilai Rp. 40 miliar dan kredit investasi sebesar Rp 116 miliar.

Dengan ditandanganinya perjanjian restrukturisasi, WKI dan BJB sepakat untuk melakukan relaksasi pembayaran pokok pinjaman dan bunga, serta perpanjangan jatuh tempo pinjaman.

Sebelumnya, anak usaha Waskita di bidang real estate, yaitu PT Waskita Karya Realty telah mendapatkan persetujuan kreditur untuk restrukturisasi pinjaman.
Pada akhir tahun 2020, WKR dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyepakati restrukturisasi kredit modal kerja dengan nilai mencapai Rp 428 miliar, atas kredit modal kerja 88 Avenue Surabaya dan Reiz Condo Medan.

Restrukturisasi diberikan dalam bentuk perpanjangan masa jatuh tempo dan penyesuaian jadwal pembayaran pokok pinjaman.
**(fend)