Ditemukan Bangunan “Mustatil” Lebih Tua dari Piramida Mesir

144 dibaca

“Tim arkeolog menemukan ribuan bangunan monumental yang dibangun dari dinding batu di wilayah Al Ula, di barat laut Arab Saudi.” 

PENEMUAN bangunan kuno tersebut diyakini berusia lebih tua dari Piramida di Mesir dan Stonehenge di Inggris.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Antiquity menunjukkan, struktur misterius yang diberi nama “mustatil” (persegi panjang) itu tersebar di sekitar gurun di barat laut Arab Saudi berusia sekitar 7.000 tahun.

Lebih Tua dari Piramida

Peneliti menyebut, usia penemuan di situs Al Ula itu jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 2.000 tahun lebih tua dari Stonehenge dan Piramida.

“Kami menganggap penemuan ini sebagai lanskap monumental,” kata Melissa Kennedy, seorang arkeolog di University of Western Australia di Perth dan penulis studi tersebut, dikutip dari NBC News.

“Kami berbicara tentang lebih dari 1.000 mustatil. Benda-benda ini ditemukan lebih dari 200.000 kilometer persegi dan semuanya sangat mirip. Mungkin itu adalah kepercayaan atau pemahaman ritual yang sama,” sambungnya.

Sementara itu, penulis lain dari studi itu Hugh Thomas mengatakan, ada kemungkinan tingkat komunikasi yang bagus di area yang sangat besar.

Proses Pembuatan

Penelitian ini didanai oleh Royal Commission for Al Ula, yang didirikan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk melestarikan warisan wilayah Al Ula di barat laut negara tersebut.

Beberapa bangunan kuno memiliki panjang lebih dari 1.500 kaki (457,2 meter), tetapi relatif sempit.
Mereka biasanya dibangun di atas batuan dasar, seringkali di atas singkapan berbatu di atas gurun, atau di pegunungan dan di daerah dataran yang relatif rendah.

Kennedy dan Thomas memperkirakan satu mustatil yang mereka survei dibuat dengan memindahkan lebih dari 12.000 ton batu basal.

Menurut mereka, temuan itu merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan puluhan orang dan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.

Selain itu juga tidak diketahui mengapa orang-orang kuno yang membuat mustatil menghasilkan begitu banyak bangunan.

Kegunaan Mustatil

Kennedy beranggapan, beberapa mungkin telah digunakan hanya sekali, sedangkan mustatil yang berbeda di dekat satu sama lain dibuat dan digunakan oleh kelompok orang yang berbeda.
Penggalian pada 2019 di kamar satu mustatil menemukan tanduk serta tulang hewan liar dan peliharaan yang didominasi sapi.

Tulang-tulang tersebut memungkinkan para peneliti untuk menetapkan tanggal persembahan menjadi sekitar 5.000 SM, selama periode Neolitik akhir.

“Ini adalah salah satu makalah arkeologi terpenting dalam beberapa dekade terakhir,” kata arkeolog Huw Groucutt dari Institut Max Planck, Jerman.

“Kebanyakan penelitian hanya tentang menambahkan beberapa detail pada hal-hal yang sudah diketahui. Fenomena mustatil adalah sesuatu yang sangat baru,” lanjutnya.

Menurutnya, wilayah barat laut Arab Saudi yang banyak ditemukan mustatil telah diabaikan dalam studi prasejarah.

“Mereka menunjukkan bahwa bagian dunia ini jauh dari gurun kosong abadi yang sering dibayangkan orang, melainkan di suatu tempat dengan perkembangan budaya manusia yang luar biasa telah terjadi,” tutupnya.**(kmp/zi)