WASPADA FITNAH & PARA PENJILAT

294 dibaca

• Horoskop Bupati Dr. H. Yuhrohnur Efendi (2-Habis)

Posmonews.com-Lamongan. Sebagai Bupati Lamongan yang baru menjabat, Dr.H. Yuhrohnur Efendi, MBA tentu akan banyak diuji di awal-awal tugasnya. Bagaimanapun juga, masyarakat Lamongan yang mendukungnya akan melihat kinerja dan program 100 hari yang sudah menanti.

Namun sebagai birokrat terbaik, berpengalaman puluhan tahun di pemerintahan dan terakhir menjabat sebagai Sekda, tentunya Pak Yes (sebutan akrab H. Yuhrohnur Efendi, red) sudah sangat siap dengan program-programnya.

Kesiapan itu makin menambah kelancaran dan keberuntungannya dalam bekerja. Ya, seperti yang termaktub dalam horoskop Jawa, Dr. H Yuhrohnur Efendi dari perwatakan dan sikap Wuku Wuye yang positif adalah sesuai dengan penggambaran watak dari Batara Kuwera. Memiliki kepiawaian dalam bicara, membuat senang orang lain. Suka berolah keprajuritan. Memegang keris ligan atau terhunus menggambarkan bahwa wuku Wuye ini cerdas perasaannya dan selalu waspada.

Simbil Burung Gogik menggambarkan memiliki kewaspadaan Yang tinggi. Pohon Tal menggambarkan besar keberuntungannya dan panjang umurnya. Adapun gedong tergelimpang menggambarkan rasa solidaritas, sosial, murah hati, ringan tangan, rela dan ikhlas akan harta benda miliknya.

Kelebihannya, lebih senang memperhatikan hal-hal baik. Sedangkan bencananya, atau tantangan pada para lawan politik, kompetitornya adalah banyak terkena sanja-baya, difitnah orang. Karena itulah jika ia adalah seorang pemimpin maka butuh kehati-hatian dalam bertindak atau mengambil keputusan.

Ibarat makin tinggi pohon makin kencang angin yang menerpanya, H. Yuhrohnur menurut Suhu Edy Wienarto, Pakar Shio dan Horoskop asal Banyuwangi ini harus waspada pada orang-orang yang datang sebagai Pahlawan Kesiangan saat berjuang di Pilkada 2020 lalu.

Masih menurut Suhu Edy, yang banyak menimba ilmu dari Suhu Bingo Tanuwijaya, Suhu Herry Suwandi dan Suhu Herryanto ini adalah Lingkaran Api yang berada di lingkungan kerjanya yakni birokrasi.

“Artinya, Bapak Yuhrohnur sebagai seorang top pimpinan birokrat, selalu berhadapan dengan pejabat-pejabat bawahannya yang hitam, putih dan abu,
-abu. Yang hitam sudah pasti terlihat, yanng abu-abu, dalam bahasa sarkasmenya penjilat. Sehingga harus tetap waspada, mana yang benar-benar mendukungnya dan mana pejabat yang hanya memanfaatkan peluangnya saja,” kata Suhu Edy Wienarto.

Saat ditanya posmonews.com, bagaimana solusinya? Suhu Edy menjelaskan bahwa ritual itu ibarat untuk penyeimbang saja. Karena sesuai kodrat manusia pasti menghadapi ujian dan tantangan. Yang terbaik adalah harus tidak lari, tetapi dihadapi dan disingkirkan (diselesaikan).

Nah untuk meminimalisir berbagai kendala yang dihadapi Bupati Dr. H. Yuhrohnur Efendi itu perlu mengadakan Slametan dengan menyediakan aneka jajan pasar dan jadah dengan harga 25 dhuwit (uang yang jumlahnya 25 buah, boleh logam ataupun kertas) disertai doa keselamatan. Selain itu, setelah slametan, selama 7 hari yang bersangkutan tidak boleh pergi (tugas) ke arah Barat, karena tempat bersemayam bencana yang digambarkan sebagai Batara Kala ada di Barat.

“Karenanya jika memang ada tugas Bupati ke wilayah Barat, maka seyogyanya bisa ditunda dulu hingga lewat 7 hari. Dan kita doakan , Bapak Bupati selalu mendapat keselamatan,” tegasnya.
*DANAR S PANGERAN*