Filsafat Pendidikan Islam dan Lingkungan Islam

173 dibaca

▪︎Oleh : N. Imas Marfu’ah
(Mahasiswa Pascasarjana STAIS Al-Azhary Cianjur-JABAR)

BERBICARA pendidikan Islam tentunya tidak terlepas dari lingkungan islami, karena sejatinya tidak akan terselenggara pendidikan Islam tanpa adanya lingkungan yang islami, baik lingkungan yang berbentuk fisik seperti masjid, pesantren, surau, pendidikan tinggi Islam, dll.

Atau lingkungan yang berbentuk non fisik seperti interaksi seseorang dangan sesuatu yang dapat memberikan pelajaran tentang Islam, walaupun hanya berupa buku yang dipelajari secara otodidak, majalah, artikel, bahkan interaksi di dunia maya sekalipun, selama itu bisa menjadi media untuk mempelajari Islam, maka itu disebut lingkungan islami.

Sebagai muslim yang akil balig tentunya sangat penting untuk menentukan dan memilih lingkungan serta komunitas mana yang akan memberikan warna pendidikan Islam terhadap kita. Sebagaimana pepatah Arab mengatakan “ Jika ingin mengetahui ahlak seseorang, maka lihatlah ahlak dari teman-temannya.

Filsafat lingkungan pendidikan Islam dapat kita lihat dari filosofi lebah dan lalat. Dapat kita lihat sewangi-wanginya bunga tidak akan pernah sanggup menarik lalat untuk mendekatinya, karena sejatinya lalat hanya menyukai sesuatu yang kotor dan bau. Begitu pula sebaliknya, lebah tidak akan pernah sudi hinggap pada kotoran walau hanya sekedar mendekatinya.

Dari filosofi tersebut terlihat jelas bahwa manusia yang baik, secara otomatis akan memilih lingkungan yang baik pula. Dan sebaliknya, manusia yang penuh keburukan tidak akan pernah mau berada di lingkungan yang baik meskipun itu suatu hal yang indah dan menyenangkan. Pendidikan Islam akan lahir dari lingkungan Islami, begitu pula pendidikan Islam akan melahirkan lingkungan islami.***