Perlawanan Syekh Jangkung, Pupus oleh Tuah Jaka Tingkir

316 dibaca

▪︎Kalahkan Persipa Pati, Persela Kokoh di Puncak Grub 2

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Laga away Pasukan Laskar Joko Tingkir di bumi Mina Tani, Pati melawan Persipa membuahkan hasil positif. Tuan rumah harus menerima kekalahan dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu Persela Lamongan, Minggu (22/10/2023).

Alhasil tim kebanggan kota soto Lamongan kini kokoh di Puncak Klasemen Grup 3 Liga 2. Ada yang melangit ini setidaknya membuka peluang Persela Lamongan melangkah dan kembali di Liga 1.

Kemenangan Persela Lamongan saat bertandang ke Markas Persipa Pati membuat Laskar Joko Tingkir mendapatkan tiga poin tambahan.

Kini Laskar Joko Tingkir berhasil mengumpulkan poin 15 dan kokoh di puncak Klasemen Grup 3 Liga 2. Sedangkan kompetitor Jatim lainnya, Gresik United berada di urutan kedua yang pada laga sebelumnya berhasil menang 1-3 dari PSCS Cilacap, kini mengemas poin 12.

Pencapaian yang sukses ini membuat anak asuh Djajang Nurdjaman (Janur) berpeluang besar lolos ke babak berikutnya.

Namun hasil dan trend positif ini tidak harus menjadikan Persela jumawa. Karena Janur, terus mewanti -wanti pemainnya menjaga konsistensi. Dan memiliki tanggung jawab, wajib tampil baik di sisa laga untuk mendapatkan poin demi poin.

▪︎Perlawanan Saridin

Menyimak laga tandang Persela Lamongan melawan Persipa Pati, maka digambarkan adu kekuatan sakti atau karomah antara
Syekh Jangkung (nama aslinya Saridin, sari-nya ad-Din), melawan Jaka Tingkir yang kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang.

Syekh Jangkung yang terkenal di wilayah Pati ini juga disebut Sang Pengelana. Ia adalah cucu murid Kanjeng Sunan Kalijaga melalui Sunan Kudus muridnya.

Dalam versi lain dalam kisah Kiai Landoh, tokoh ini sendiri disebut sebagai cucu Jaka Tingkir, Sultan Pajang bergelar Sultan Hadiwijaya. Sebagai keturunan Jaka Tingkir, Kiai Landoh memperdalam ilmu pengetahuannya, kesaktian, dan ilmu-ilmu keagamaannya kepada Sunan Kudus.

Karomah Syekh Jangkung bernama asli Saridin ini melegenda hingga saat ini. Terungkaplah apa rahasia dibalik sosok sederhana yang sejak kecil dikenal wali ‘njadab’ ini dalam ajaran Syekh Jangkung yang ditulis Syekh Jangkung yaitu “Suluk Saridin”.

Suluk ini adalah bukti bahwa Syekh Jangkung adalah sosok penyebar Agama Islam di wilayah Grobogan (masa hidup Syekh Jangkung muda dan wilayah Pati (ketika dewasa) dan sekitarnya.

Ajaran-ajaran Islam yang diajarkan para gurunya diteladani dan disebarkan di desa-desa dari mulut ke mulut. Tuah karomah sejarah hidupnya menjadi daya tarik bagi orang-orang Jawa. Mereka yang awalnya beragama Budha, Hindu dan animisme berdatangan ke Syekh Jangkung untuk belajar agama Islam.

Namun Syekh Jangkung adalah sosok guru yang sederhana. Selama hidupnya dia memilih untuk menjadi seorang petani lugu yang tinggal di Desa Landoh, Pati hingga akhir hayatnya. Masa kecil, dia dipanggil Saridin alias Raden Syarifudin putra dari Raden Singa Parna (Syeh Syafi’i) bersama ibu Robi’ah Attaji (Sekar Tanjung).

Dari petikan silsilah singkat dan kisah Syekh Jangkung ini tentu , ketokohannya jauh dibanding Jaka Tingkir yang juga merupakan murid Kinasih Sunan Kalijaga. Dalam urutan rasi yang berada di tingkatan cucu, maka wajarlah jika tuah Pati ini masih kalah awu dibandingkan dengan Lamongan.
(bersambung). ▪︎[DANAR SP]