Peringatan Hari Santri Nasional, Dandim 0812: Santri Benteng NKRI

161 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Hakikat Hari Santri Nasional berkait dengan perjuangan kemerdekaan Resolusi Jihad di Hari Santri dan Hari Pahlawan serta TNI yang memiliki hubungan historis yang erat dan menentukan. Bahwa kekuatan TNI yang hakiki dan menjadi identitas jati diri TNI adalah bersama rakyat, ulama, dan santri.

Dari keterkaitan itu maka wajarlah jika TNI Angkatan Darat sangat peduli terhadap perkembangan dan kemajuan santri di Indonesia sebagai salah satu benteng kokoh pelindung NKRI. Hal yang sama ditunjukkan oleh Komandan Kodim 0812/Lamongan,Letkol Arm Ketut Wira Purbawan S.I.P.,.M.Han., saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023 di Halaman Gedung Pemerintah kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023) kemarin.

Peringatan HSN tahun ini mengusung tema ‘’Jihad Santri Jayakan Negeri”.
Dengan dipipmpin langsung oleh Bupati Lamongan, Dr. Yuhronur Efendi MBA,

Dalam sambutanya Bupati Lamongan menyampaikan tentang Keputusan Presiden (Keppres) Joko Widodo Nomor 22 Tahun 2015 yang mana Dijelaskan bahwa pada 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik pada 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sejak penetapan Hari Santri pada 2015 tersebut, selalu diadakan rutin peringatan Hari Santri di Kabupaten Lamongan

“Maksud dari tema, santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan ‘tidak’. Santri dengan berbagai latar belakangnya selalu bersiap sedia mendamarbaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara,” ujar Bupati Yes.

Senada dengan Bupati Lamongan, Komandan Kodim 0812/Lamongan , Letkol Arm Ketut Wira Purbawan S.I.P.,M.Han., saat ditemui di lokasi acara mengatakan bahwa santri adalah salah satu benteng kokoh yang dimiliki oleh NKRI.

“Pasca kemerdekaan Indonesia, saya berharap santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan ibu pertiwi dengan terlibat aktif di dunia pendidikan, sosial, ekonomi, dan ilmu pengetahuan, serta agama. Santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja.

Kami bersama unsur Forkopimda Lamongan akan senantiasa mendukung kemajuan santri khususnya di Kab Lamongan,” ujarnya.

“Sehingga mengasosiasikan santri hanya dalam bidang ilmu agama saja adalah kurang tepat. Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya menjaga agama dan mengedepankan nilai-nilai keagamaan pada setiap perilakunya,” tambah Dandim Lamongan yang akrab disapa Letkol Wira itu.

Bagi santri, masih lanjut Dandim Lamongan ,agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Menjaga martabat kemanusiaan adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi. Tidak ada satupun agama yang menyuruh pemeluknya untuk merusak harkat dan martabat manusia.

“Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Santri selalu berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi agama. Apalagi di negara Indonesia yang kehidupannya sangat majemuk. Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan adalah menjaga Indonesia,” tutup Dandim.▪︎[DANAR SP]