Literasi Kuliner, Memaintenance Eksistensi & Potensi Ekonomi

336 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Kabupaten Lamongan membuktikan sebagai daerah yang memiliki kekayaan dan keanekaragaman kuliner, maka daerah ini terus berupaya menjaga eksistensi potensi yang dimilikinya itu agar mempunyai manfaat ekonomi dan kesejahteraan.

Upaya dilakukan para pemangku kebijakan di Lamongan untuk menggaungkan dan mengaktualisasikan potensi kuliner ini salah satunya adalah dengan menggelar berbagai festival kuliner asli dari berbagai wilayahnya di tingkat desa hingga kecamatan.

Rangkain festival kuliner yang dinilai sukses tergelar di tahun 2022, seperti festival soto, festival pindang, festival rajungan, kini Lamongan kembali menggelar festival kuliner Lamongan, Rabu (28/9) di halaman Pendopo Lokatantra Lamongan.

Festival kuliner Lamongan diselenggarakan merupakan bentuk dari program menggencarkan literasi agar mampu mencapai peningkatan indeks literasi masyarakat dari angka 70,90% pada tahun 2021 untuk menuju kesejahteraan di Lamongan. Festival yang menyediakan 1.000 porsi makanan khas Lamongan serta jajanan khas Lamongan ini bagian dari literasi budaya. Pasalnya kuliner merupakan komponen dari budaya di Lamongan.

“Ini bentuk meningkatkan literasi di bidang budaya, karena kuliner itu bagian dari budaya di Lamongan. Sebagai daerah yang kaya akan potensi kuliner, kita akan terus menggelar festival kuliner untuk menjaga eksistensi potensi kita dan memperkenalkan kepada generasi muda bahwa kuliner itu punya dampak besar nantinya,” tutur Bupati Lamongan, H. Yuhronur Efendi (Pak Yes), saat membuka Festival dimulai pukul 13.00 WIB.

Menghadirkan 20 stand, literasi kuliner diyakini dapat mengungkit potensi kuliner di Lamongan. Karena pada kegiatan ini menghadirkan pelaku UMKM di bidang makanan, khususnya makanan khas Lamongan.

Dari pantauan posmonews.com, Festival Kuliner Lamongan ini juga didukung oleh OPD lingkup Pemkab Lamongan, menyuguhkan menu khas Lamongan. Di antaranya, soto, tahu campur, pecel lele, nasi muduk, nasi boranan, es siwalan, es legen, dan tidak ketinggalan menu lontong doprok khas Sukorame.

“Tidak hanya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lamongan, acara ini juga berdasarkan kontribusi dari OPD di Lamongan serta Kecamatan di Lamongan yang menyediakan makanan khas olahan dari pelaku UMKM Lamongan,” terang Pak Yes.

Antusias masyarakat pada festival kuliner tidak hanya menarik warga Lamongan saja, warga luar kota pun turut hadir untuk mendapatkan makanan gratis.

Mereka rela berpanas-panasan dan antre untuk mendapatkan kuliner berupa makanan dan kue jajanan Lamongan. Dan begitu acara dibuka oleh Bupati, terlihat masyarakat langsung menyerbu stan-stan yang berjejer di arena festival.

Ibarat siapa yang cepat mereka yang dapat. Antusias itu terlihat dari ludesnya stok kuliner di stan-stan itu hanya dalam hitungan menit. Makanan dan jajanan khas Lamongan itu habis kikis.

“Aduh, begitu meriah dan banyaknya warga yang datang mas. Saya dan teman sampai gak kebagian. Padahal saya penasaran ingin makan lontong doprok dan jumbrek. Tapi tidak mengapa, senang juga melihat festival kuliner di Lamongan ini, semoga Pak Bupati akan menggelar acara yang lebih besar dan heboh,” tutur Bu Azizah. Emak-emak ini adalah grub Mince asal Tikung yang hadir bersama puluhan temannya.**(DANAR/ARIFIN)