Konsep Natural, Bendungan Sadawarna Dilengkapi Embung Kecil

242 dibaca

▪︎JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melalui Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA), menyatakan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment (kolam alami untuk pengolahan air). Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, akan dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan.

Menterian PUPR Basuki mengatakan, Bendungan Sadawarna didesain dengan mengedepankan prinsip-prinsip infrastruktur berkelanjutan.

“Nanti pengolahan air dilakukan secara natural dengan menggunakan chamber-chamber untuk menangkap air limpasan untuk disaring dan diendapkan secara biologis,” ungkapnya dalam rilisnya.

Kemudian, di dasar kolam menggunakan under gravel treatment (di bawah perawatan kerikil) sehingga air tetap jernih.
Selanjutnya, air yang sudah jernih tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah pengelola dan fasilitas pendukung lainnya seperti tempat wudhu Masjid As-Salimin.

Dengan total luas genangan 695,61 hektare, Bendungan Sadawarna berpotensi mereduksi banjir debit kala ulang q25 sebesar 535 meter kubik per detik menjadi 202 meter kubik per detik.

Bendungan Sadawarna membendung DAS Cipunagara yang memiliki panjang 137 kilometer mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di utara Jawa Barat.

Adapun pembangunan Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak kontrak November 2018 melalui dua paket pekerjaan.

Paket I Kerja Sama Operasi (KSO) dilaksanakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Daya Mulia Turangga-PT Barata Indonesia dengan progres pengerjaan hingga 22 September 2022 mencapai 97 persen.

Sementara Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya (Persero)-PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan progres mencapai 96,5 persen.
**(fend)