Tol Becakayu Ambles? Ini Tanggapan Kementerian PUPR

312 dibaca

▪︎JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Jalan Tol Becakayu ambles? Postingan video di WhatsApp Group (WAG) dan medsos tentang jalan tol ambles menjadi viral. Berita ini harus dicermati benar, apakah informasi itu fakta atau hanya disinformasi dan hoaks?

Begitu juga dengan informasi jalan Tol Becakayu ambles. Narasi yang saat ini hangat beredar di video di WhatsApp Group adalah video kondisi jalan layang yang diduga Tol Becakayu “ambles”.

Selain itu, video itu juga diposting di YouTube berjudul “Ruas tol Becakayu amblas, hindari dulu arah Kalimalang”. Di sana tampak bangunan seperti jalan tol yang turun hampir menyentuh jalanan di bawahnya.

Namun, di bawah bangunan itu, sepeda motor tetap bisa lewat sementara warga dan petugas berseragam biru tampak sedang melakukan pengecekkan.

Dalam video tersebut, jalan terlihat tidak bisa dilewati mobil jenis tertentu, hanya bisa dilewati sepeda motor. Dengan durasi 26 detik, video ini menggambarkan kondisi jalan layang yang hanya setinggi orang dewasa, berarti sekitar 1,7 meter.

Kondisi itu tentu saja menghalangi pergerakan mobil yang rata-rata lebih tinggi, sedangkan motor masih bisa lewat di bawahnya.

Seorang pria yang merekam video kondisi itu mengatakan; “Turun ya ini dah proses ni, sementara ni, mobil Innova yang terbaru tidak bisa lewat, tapi kalau Avanza masih bisa. Tadi udah dicoba Innova gak bisa masuk ya,” ungkap peria itu dalam narasi video tersebut.

Perekam video tidak menyebutkan lokasi kejadian dimana, sehingga muncul kabar bahwa video itu adalah kondisi Tol Becakayu yang ambles.

Lantas benarkah keberadaan jalan tol tersebut ambles? Berikut penjelasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar tidak menjadi hoaks yang meresahkan masyarakat.

Menurut Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Budi Harimawan, postingan video jalan Tol Becakayu yang dianggap ambles dan beredar di media sosial itu tidak benar.

Menurut Budi, video itu bukan jalan tol ambles, tapi proses pemasangan grider box untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Maka pengerjaan konstruksi tersebut menjadi milik KCIC dan bukan proyek Kementerian PUPR secara langsung.

“Bukan (ambles). Lokasi di Jembatan Antilope, Bekasi di atas adalah grider KCJB,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/6/22).

Menurut Budi, KCIC dan Pemkot Bekasi telah sepakat menutup jembatan atau overpass tersebut dan diganti dengan lokasi baru yang sedang dibangun. Namun jembatan yang baru itu baru akan selesai dibangun pada Agustus 2022 nanti.

Sehingga selama proses pembangunan overpass yang baru, warga tetap minta (overpass lama) bisa difungsikan. Kendaraan tertentu bisa lewatMaka lalu lintas di Jembatan Antilope tetap bisa berjalan normal seperti biasa, seperti terlihat dari postingan video yang beredar di medsos itu, dimana kendaraan tetap bisa berlalu-lalang. Tapi ketinggian kendaraan memang dibatasi maksimal 1,7 meter, sehingga hanya motor yang bisa melewati jalan tersebut.

Di sisi lain, menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, pemasangan grider KCJB itu tidak berdampak pada Tol Becakayu.**(fend)