Keunikan Wisata Religi Masjid Bambu Kiram Kalimantan Selatan

489 dibaca

▪︎KALSEL-POSMONEWS.COM,-
Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah umat Islam saja. Belakangan arsitektur pembangunan masjid banyak yang unik. Tidak hanya keunikan, masjid-masjid sekarang sangat nyaman dan membikin betah beribadah.

Seperti halnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah membangun Mesjid Bambu KH. Abdul Qadir Hasan di Desa Kiram Kabupaten Banjar, Kalsel. Masjid ini tergolong unik dari segi arsitekturnya dan bahan yang dipergunakan. Masjid tersebut terbuat dari pohon bambu.

Proses pembangunan rumah ibadah ikonik menelan dana hampir Rp 12 miliar tersebut ditandai dengan penentuan arah kiblat, Jumat 14 Agustus 2020 lalu.

“Penentuan arah kiblat untuk mesjid Bambu Kiram karena masjid menjadi salah satu ikon pendukung wisata prioritas di Tahura Mandiangin dan sekitarnya,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan, Ir Roy Rizali Anwar, ST, MT.

Sesuai desain, lanjut Roy, Mesjid Bambu Kiram dibangun dua tingkat dan memiliki luas ruang utama 15 × 15 atau berkapsitas kurang lebih 180 orang. Ruang utama ditempatkan pada bagian lantai atas. Sementara untuk lantai bawah didesain untuk tempat wudhu dan toilet.

“Pembangunan Masjid Agung ini dimulai tahun 2018 di mana dimulai dengan sayembara diikuti 33 peserta dengan 14 peserta yang mengirimkan dokumen, kemudian di 2019 dilakukan desain masjid dan 2020 awal dimulai proses lelang dan kontrak Agustus 2020 lalu,” ujar Roy.

“Pembangunan mesjid bambu ini luas tanah sekitar 9447 m2 tanah hibah masyarakat sekitar ke pemerintah untuk dijadikan Masjid Bambu Kiram di Kab Banjar. Luas bangunan bawah 610 m2 untuk tempat wudhu, kamar mandi dan tolet. Kemudian banguan atas 225 m2 untuk ruang utama masjid dengan ukuran 15 kali 15 meter,” katanya.

Fiosofis Bambu

Sementara itu, ide pembuatan mesjid Bambu Kiram ini sendiri muncul karena filosofis bambu yang selama ini dikenal memiliki serabut tahan terpaan angin kencang, dan memililiki fleksibiltas yang baik karena fleksibitas itu pula, bambu tidak mudah patah alias kokoh menahan erosi. Bambu juga dikenal tumbuh berkembang dengan segudang manfaat bagi lingkungan sekitar.

Simpan Sejarah Peradapan Islam

Masjid Bambu Kiram tidak hanya unik karena mengusung konsep bambu. Bentuk masjid ini juga mengambil arsitektur masjid Islam tertua di Kaliamtan Selatan. Masjid yang menjadi simbol sejarah peradapan Islam di Banua yakni Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin.

Sebagai pelengkap, bangunan masjid dipadukan dengan konsep “Balanting Bambu” yang selama ini dikenal sebagai salah satu andalan wisata di Jabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Bentuk dan pola sungai yang berliku memiliki jeram yang menantang identik dengan pola kehidupan manusia yang selalu dihadapkan pada godaan dan tantangan.

Pembangunan Masjid Rampung

Pembangunan masjid bambu KH Abdul Qadir Hasan, Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya rampung. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui bidang Cipta Karya telah menyelesaikan realisasi pengerjaan sesuai target.

“Pembangunan Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan telah selesai. Tinggal bersih-bersih hasil sisa pekerjaan. Secara fungi, masjid bambu ini sudah bisa digunakan,” ucap Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Agung Dewanto, dikutip dari website resmi Pemprov Kalsel, Kamis (31/12/2020).

Masjid Bambu Kiram berlokasi di kawasan desa wisata Kiram Park ini dikerjakan selama enam bulan. Dengan masa kontrak, 180 hari kalender; dari Juli hingga Desember 2020.

“Jadi pembangunan masjid bambu selesai tempat waktu berdasarkan kalender kerja,” kata Agung.

Walau dikerjakan selama masa pandemi, pembangunan Masjid Bambu Kiram tidak mengalami kendala hingga tahap akhir. Hal ini dibenarkan Agus Yudi Erwanto, selaku Deputy Project Manager PT Sinar Cerah Sempurna.“Baik dari bahan material bambu, material konstruksi tidak ada kendala apapun,” katanya.

Dia menerangkan, menonjolkan bambu pada sisi eksteriornya, namun pada struktur bangunan dibuat dari pipa besi. Sehingga Masjid Bambu dinilai kokoh dan mampu menampung banyak jemaah.

“Struktur bangunan rangkanya dari pipa baja. Bambunya, kami datangkan dari Yogyakarta,” ucapnya.

Tak hanya itu, Masjid Bambu Kiram ini dibangun dua lantai. Lantai atas adalah ruang utama dengan luas 15×15 meter, bisa menampung 250 orang.

Uniknya dari masjid bambu ini konsepnya mengambil dari masjid tertua di Kalsel, yakni Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin. Masjid ini yang pertama di Kalsel dengan bahan ornamennya dari bambu.

“Bangunan masjid yang menonjol, pengulangan bentuk atap dengan bentuk dasar segitiga dan bentuk pohon hayat. Ditambah lagi dengan model jukung menambah eksotik jika dilihat dari samping,” ucapnya.**(zubi/anjar)