Pura Mengening Situs Kuno Peninggalan Abad ke-11

308 dibaca

Dikisahkan, Pura Mengening merupakan situs kuno peninggalan abad ke-11. Konon, Pura ini sudah berdiri sejak Kerajaan Warmadewa yang ketiga. terdapat kolam pemandian yang biasa digunakan sebagai tempat mandi atau pembersihan diri.

Pulau Bali dikenal juga dengan julukan ‘Pulau Seribu Pura’. Pura-pura di Bali memang merupakan tempat bagi umat Hindu pergi bersembahyang. Namun demikian banyak juga yang dibuka untuk umum, termasuk pura yang satu ini.

Pura Mengening memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk bangunan dan suasananya yang unik. Pemerintah provinsi menetapkan pura ini sebagai salah satu warisan cagar budaya yang dimiliki oleh Bali.

Kata ‘mengening’ sendiri berarti air yang jernih. Pura ini terbuka untuk umum dan menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Lokasi Pura Mengening

Pura ini berjarak sekitar 37 kilometer arah utara Kota Denpasar. Dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam berkendara. Tepatnya terletak di Jalan Tirta No.20, Banjar Sarasada, Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Pura ini berada di sebelah selatan destinasi wisata Tirta Empul.

Rute ke Pura Mengening

Bagi kamu yang memulai perjalanan dari arah Kota Denpasar, arahkan saja kendaraan menuju Pasar Tampaksiring. Dari pasar ke arah utara lagi sejauh sekitar 500 meter. Sampai di pertigaan akan tampak sebuah patung yang berada di tengah jalan.

Setelah menemukan patung tersebut, belok ke arah kanan sekitar 200 meter. Dari sini akan tampak di pinggir jalan papan nama “Pura Mengening Tampaksiring”. Tepat sebelum Pura Tirta Empul.

Jika kamu masih kesulitan juga, kamu dapat menggunakan bantuan google maps. Atau menyewa kendaraan beserta dengan supirnya untuk memudahkan bepergian.

Sejarah Pura Mengening

Pura Mengening merupakan situs kuno peninggalan abad ke-11. Konon, Pura ini sudah berdiri sejak Kerajaan Warmadewa yang ketiga.
Keberadaannya sudah ada sejak zaman kerajaan Masula Masuli yang dipimpin oleh Pejeng. Namun penemuan pura ini memang tidak diketahui kapan pastinya.

Karena berbagai keunikannya, Pemerintah Provinsi Bali menetapkannya sebagai warisan cagar budaya yang harus dijaga kelestariannya. Kamu bisa melihat bagaimana bentuk bangunan peninggalan zaman dahulu di pura ini. Dan lihat bagaimana bangunan ini tetap dijaga agar nilai luhurnya tidak luntur dan tidak terkikir terhapus zaman.

Pura Mengening memang diperuntukkan bagi umat Hindu yang ingin bersembahyang. Tetapi karena bangunannya memiliki desain yang menarik, banyak wisatawan yang mengunjungi Pura Mengening sebagai tempat tujuan wisata.

Kebanyakan wisatawan yang datang ingin bisa merasakan kesegaran dan kejernihan air di kolam pemandian yang ada di Pura Mengening.

Kolam Pemandian

Di dalam Pura Mengening, kamu akan menemukan area pemandian. Areal pemandian ini berupa kolam yang biasa digunakan sebagai tempat mandi atau pembersihan diri.

Kolam tersebut terbagi menjadi dua tempat, yakni kolam pemandian khusus bagi laki-laki dan khusus bagi perempuan. Sebelum memasuki kolam pemandian, kamu harus menuruni beberapa anak untuk menuju kolam tersebut.

Untuk memasuki kolam pemandian, para pengunjung disarankan untuk menggunakan kain atau kamen.

Pada hari-hari tertentu, umat Hindu akan menggunakan kolam tersebut sebagai tempat pembersihan diri. Membersihkan ‘kotoran’ dari tubuh, atau yang dimaksud adalah hal-hal jahat.
Kegiatan ini biasa disebut dengan istilah “melukat”.

Sepuluh Sumber Mata Air

Di Pura Mengening terdapat 10 klebutan atau sumber mata air yang masing-masing dijadikan sebagai satu buah pacuran.
Bahkan, air klebutan tersebut menjadi aliran sungai, mengaliri irigasi sampai persawahan yang ada di hilir Pura Mengening.

Air yang ada di Pura Mengening sangat segar dan jernih. Sesuai dengan arti dari ‘mengening’ itu sendiri yang berarti jernih. Bagi kamu yang berkunjung, selain akan merasakan kesegaran air, juga akan mendapatkan suasana yang sejuk dan rindang.

Sangat tepat ketika kamu sudah merasa lelah akan aktivitas keseharian dan ingin merilekskan diri. Dengan berkunjung kemari kamu dapat melakukan wisata spiritual. Dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti bersembahyang, melukat atau mandi, dan bermeditasi.

Wisata di Sekitaran

Selain Pura Mengening, di wilayah ini kamu juga akan menjumpai pura-pura lainnya. Seperti Pura Goa Gajah, Gunung Kawi, Candi Tebik Jukuk Paku, dan yang paling terkenal adalah Tirta Empul di Tampaksiring.

Jadi kamu dapat sekaligus mengetahui macam-macam pura ketika berkunjung ke sini dan mengetahui perbedaannya.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Pura Mengening, sampai saat ini pengelola setempat masih tidak mematok harga tiket masuk atau melakukan pemungutan biaya bagi para pengunjungnya.

Hanya saja kamu dapat ber-‘dana punia’ atau membayar seikhlasnya jika ingin menyumbang untuk membantu perawatan pura ini.
Dana Punia sendiri memiliki arti pemberian yang baik dan suci yang dilakukan dengan tulus ikhlas sebagai salah satu pengamalan ajaran dharma.

Dengan berkunjung ke Pura Mengening kamu juga akan menemukan tempat dengan kealamiannya yang masih terjaga.

• (Penulis: Amelia Dwinda Gusanti, Universitas Telkom, Program Magang Genpinas)