Gus Baha: Bahagiakan Anak dan Istri Siapa yang Didahulukan?

309 dibaca

Sebagai seorang suami, terkadang dihadapkan pada pilihan membahagiakan anak atau istri.
Tak sedikit dari kaum laki-laki yang lebih memilih menjadi ayah yang sempurna bagi anak daripada suami yang sempurna bagi istrinya.

Hal tersebut nampaknya bisa dimaklumi, mengingat kedudukan anak letaknya di atas istri. Namun kini banyak masyarakat yang salah kaprah, menganggap derajat istri di atas anak.

Lantas, seperti apakah seharusnya kedudukan istri dan anak? KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, menjelaskan terkait hal tersebut.
Dikutip dari vidio yang diunggah di kanal youtube Santri Gayeng, Gus Baha mengatakan suami harus lebih sayang anak dibanding istri.

“Seorang istri bila dicerai, dia akan menjadi orang lain, ditinggal mati pun tetap orang lain.”

“Sedangkan anak tidak bisa diceraikan,” tegas Gus Baha.

Pendakwah yang sekaligus menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Quran LP3IA tersebut lalu memberikan contoh ketika terjadi pertengkaran antara seorang istri dengan anaknya. Sebagai suami, harus menempatkan dirinya sebagai seorang mediator.

“Jika saya bela anak saya, apa kerugianmu? dia juga anakmu, kamu jangan egois.”

“Semisal saya bela anak saya, lalu istri saya bilang, kalau anakmu kamu bela, aku tidak pernah kamu bela, memangnya anak saya itu anak siapa?.”

“Kan anaknya dia (istri) juga, kalau mikir itu yang waras,” jelas Gus Baha.

Gus Baha menyayangkan, jika dalam sebuah keluarga, masih terdapat sifat iri terhadap satu sama lain.

“Jika saja seorang istri tidak egois, maka tidak perlu membanding-bandingkan. Kok mau bela anakmu bukannya bela istrimu,” lanjut Gus Baha.

Kalau suami dan istri sudah sepakat untuk membela anak.
Anak akan mendapat limpahan kasih sayang yang besar dari kedua orangtuanya.**(zub/tribM)