Gus Baha: Kisah KH. Raden Asnawi saat Ditipu Makan Daging Babi

160 dibaca

“Gus Baha Menceritakan Kisah Unik Yang Dialami KH Raden Asnawi, Kudus, Jawa Tengah.” (Foto: Iqra.id)

Ada orang China pada saat itu sedang berlangsung gagasan Revolusi China. Ceritanya, dia ingin mempermalukan ulama kharismatik KH. Raden Asnawi, dihadapan umum. Bagaimana kidahnya? Ikuti cerita KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

Pengasuh Pesantren Tahfidz Al Qur’an LP3IA Narukan Rembang, KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menceritakan kisah-kisah yang pernah dialami orang-orang alim di masa dahulu. Salah satunya kisah KH. Raden Asnawi, Kudus, Jawa Tengah.

Berikut cerita Gus Baha dilansir dari Iqra.id, Kamis 24 Juni 2021. Dahulu, kalangan Sufi itu jika ditipu orang supaya terjerumus memakan barang yang haram, mereka tenang-tenang saja. Salah satunya masyhur cerita tentang KH Raden Asnawi.

Ada orang China pada saat itu sedang berlangsung gagasan Revolusi China. Ceritanya, dia ingin mempermalukan beliau (Kiai Raden Asnawi).

Kiai Asnawi diundang dalam perjamuan, tapi makanannya itu ternyata daging babi dan celeng. Ketika selesai makan, beliau baru dikasih tahu orang China tersebut.

Peristiwa ini di depan umum, termasuk ada santri-santri KH Raden Asnawi. ” Pak Yai, tahu apa yang Anda makan?”

“Apa itu?” tanya balik Kiai Asnawi.

” Yang saya suguhkan ke kiai adalah daging babi dan celeng.”

Wah, tapi karena Raden Asnawi ini alim sekali, beliau dengan enteng menyikapi orang China ini.

” Wah Alhamdulillah… Yo Ci Ci, mungguh ora tau mok bodoni, aku ora tau mangan. Yo ngono ci pinter bodoni barang, ben aku weruh rasane daging babi.”
(Wah Alhamdulillah Ci Ci, kalau tidak kamu tipu, aku tidak akan pernah tahu rasanya daging babi. Ya begitu Ci, kamu pinter menipu juga, supaya aku juga tahu rasanya daging Babi)

Akhirnya orang China itu merasa kecewa. Dikiranya Kiai Raden Asnawi bakal menanggung malu, tetapi malah sebaliknya, beliau percaya dirinya luar biasa.

Ya memang begitu, Allah itu jika mau memberikan barang halal. Kalau saja tahu yang dimakan adalah daging babi kan jadinya haram. Kalau haram nggak tahu rasanya.

Nah, gara-gara ditipu ini jadinya kan halal, soalnya (Kiai Asnawi) tidak tahu. Hehehe…

Guetun Cinone (kecewa banget orang Chinanya), mengakali (membohongi) orang model gini malah bikin repot (hahaha).
Selengkapnya klik di sini.

Pengalaman Kocak Gus Baha Umroh Ketemu Orang Jogja di Depan Kabah: Ini Doa Apa?

Gus Baha dalam suatu majelis pengajian kitab bersama para santri menceritakan kisah-kisah lucu jamaah haji dan umroh asal Indonesia ketika sedang di Tanah Suci.

Berikut keterangan dari Gus Baha:

Saya pernah mengalami kisah nyata pada 2009 umroh ketemu orang Gunung Kidul Yogyakarta di depan Kabah.

Waktu itu dia gapruk’i (memukul) dinding Kabah sambil berkata, “ Bah… Kabah, mulai cilik aku shalat madep kuwe kok lagi ketemu saiki… (Bah Kabah, dari kecil aku shalat menghadap kamu kok baru bertemu sekarang).”
Hehehe.. Ini doa apa.. Hehehe

Saat mendengar itu saya awalnya masih pikiran husnudhon, “ Barangkali dia dapat ijazah doa khusus dari kiainya.”
Mungkin Kabahnya juga bingung, “ Ini doa apa..” Hehehe

Haduh… Akhirnya, saya tertarik dan tidak sempat berdoa karena lucu (mendengar perkataan orang itu).

Kalau melihat peristiwa itu, dia tidak pantas masuk neraka sebab kangen Ka’bah sampai begitu, seperti kangen bertemu anak dan saudara.

Misalnya, orang begitu terus kita memberitahu, “ Mbah, sampean wajib bayar Dam, sebab kiswah itu diminyaki.”

Pasti dia bertanya, “ Wong kangen megang kok nggak boleh.”
Malah ribet kan…

Muthowwif (pembimbing umrah) kadang bertanya, “ Gus, ini bayar Dam apa tidak?”

“ Tidak usah, aku saja yang matur (menyampaikan) ke Allah.”

Menghadapi ahli fikih ribet, mending matur ke Allah supaya dimaklumi. Lha bagaimana, wong menghadapi orang-orang begitu (awam).

“ Ya Allah, misalnya hukum-hukum yang ketat biarlah untuk yang pernah ngaji. Untuk (kasus) yang satu ini pokoknya khusus Engkau maklumi.”**(m.dre/zub)