Kementerian PUPR Tahun 2022 Garap Empat Bendungan Baru

121 dibaca

Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokawi) benar-benar fokus pembangunan proyek infrastruktur.  Mega proyek yang bakal terus dikerjakan di tahun 2022 mendatang adalah pembangunan bendungan.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana untuk membangun 4 bendungan baru tahun depan.

Bendungan yang dibangun dalam rangka penguatan infrastruktur ketahanan SDA tersebut berlokasi di 3 provinsi.

“Untuk pembangunan bendungan baru adalah Bendungan Kedung Langgar dan Cabean di Jawa Tengah, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan serta Bendungan Kolhua di Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Jarot Widyoko, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Selasa (22/6/2021).

Proyek tersebut akan didanai melalui APBN yang dialokasikan Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2022. Rencana pembangunan 4 bendungan baru ini memperbanyak jumlah proyek bendungan baru yang akan terbangun.

Salah satu bendungan yang saat ini sedang digarap adalah Bendungan Bener yang bakal dibangun di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bendungan ini akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, Ditjen SDA sendiri mendapatkan total alokasi pagu indikatif tahun 2022 sebesar Rp. 41,04 triliun, terdiri dari Rp. 38,58 triliun untuk ketahanan SDA dan Rp 2,45 triliun untuk dukungan manajemen.

Sebesar Rp. 11,35 triliun akan dialokasikan untuk melanjutkan 34 bendungan, pembangunan 4 bendungan baru, dan revitalisasi 3 danau prioritas.

Rencana program prioritas Ditjen SDA tahun 2022 yang lainnya di antaranya pada sektor irigasi dan rawa yaitu pembangunan jaringan irigasi seluas 5.000 hektare dan rehabilitasi jaringa irigasi seluas 100 ribu hektare dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5,50 triliun.

Ditjen SDA juga mengalokasikan Rp. 2,03 triliun untuk penyediaan air baku melalui peningkatan kapasitas air baku sebesar 1,5 m3/detik, pembuatan akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH) di 550 lokasi dengan pola padat karya, pembangunan 8 embung pada daerah sulit air, dan pemanfaatan bendungan yang sudah selesai dibangun.

Kemudian rencana program pengendalian daya rusak dengan alokasi dana Rp. 7,32 triliun melalui pengendalian banjir sepanjang 60 km dan pengamanan pantai sepanjang 40 km, serta pembangunan 2 check dam pada wilayah sungai (WS) prioritas.

Adapun rencana-rencana program kegiatan Ditjen SDA lainnya pada tahun 2022 meliputi operasi dan pemeliharaan dengan rencana alokasi anggaran sebesar Rp. 8,63 triliun, pengadaan lahan sebesar Rp. 3,09 triliun, pengendalian Lumpur Sidoarjo sebesar Rp. 270 miliar, serta dukungan manajemen sebesar Rp. 2,84 triliun.

Ditjen SDA juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 4,85 triliun untuk progam padat karya bidang sumber daya air.

Program padat karya bidang sumber daya air tahun 2022 meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH), serta operasi dan pemeliharaan (OP) infrastruktur SDA.**(fend)