• Heboh BPCB Temukan Bangkai Kapal Van Der Wijck di Perairan Lamongan (1)
Syahdan di tahun 1930-an, Zainudin dari tanah kelahirannya Makassar berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di sana, ia bertemu dengan Hayati, seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di persukuannya. Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat menjadi penghalang dan meruntuhkan cinta mereka berdua.
Zainuddin yang miskin, tak bersuku, karena ibunya berdarah Bugis dan ayah berdarah Minang, maka status itu dalam masyarakat Minang yang matrilineal tidak diakui. Zainudin dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan.
Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz, laki-laki kaya terpandang yang lebih disukai keluarga Hayati daripada Zainuddin.
Kecewa, Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainudin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.
Tetapi sebuah peristiwa tak diduga kembali menghampiri Zainuddin. Di tengah gelimang harta dan kemasyhurannya, dalam sebuah pertunjukan opera, Zainuddin kembali bertemu Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya. Pada akhirnya, kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya. Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal Van der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaiki Hayati tenggelam. Sebelum kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya.
Cuplikan di atas adalah sinopsis film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang go internasional diberi judul The Sinking of the van der Wijck yang tayang di tahun 2013 dari diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah).
Mengisahkan tentang perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck menjadi film termahal dengan durasi penggarapan selama lima tahun, dan penulisan skenarionya dilakukan selama dua tahun.
Adalah Kabupaten Lamongan yang bangga dengan kisah Novel Buya Hamka yang termasyur itu bukan hanya tulisan sastra yang hebat. Namun setting kisah cinta Zainudin-Hayati itu benar adanya yakni tentang Kapal Van Der Wijck dan lokasi tenggelamnya yang berada di perairan Laut Utara Jawa (wilayah perairan Paciran, Pantura Kabupaten Lamongan, red).
Hanya tokoh utamanya saja yang harus digali lebih dalam, apakah mereka nyata, atau hanya imaginer yang luar biasa dari Buya Hamka. Karena seperti kebiasaan para sastrawan atau penulis novel terkenal akan menciptakan sebuah tokoh yang benar-benar hidup bersama kisah nyata dari sebuah peristiwa.
Sebut saja film TITANIC, yang juga mengisahkan cinta sepasang kekasih yang berakhir pilu. Berkisah tentang Rose Dawson Calvert yang menjadi penumpang Titanic di tahun 1912. Ia yang sudah bertunangan dengan Caledon Nathan Hockley namun tidak bahagia hingga akan nekat bunuh diri. Ditolong Jack Dawson dan keduanya saling jatuh cinta.
Legenda kapal pesiar mewah Titanic menang nyata dan benar terjadi, dalam sejarah kapal ini akhirnya tenggelam Tahun 1912. Namun tokoh Rose, Jack dan Hockley ini juga dianggap sebagai hal musterius, benar ada atau tidak.
Kapal RMS Titanic tenggelam pada tanggal 15 April 1912 di Samudera Atlantik Utara. Dikutip History, kapal tersebut tenggelam sekitar 400 mil atau 644 kilometer di selatan Newfoundland, Kanada pada pukul 02.20 waktu setempat.
Kapal itu membawa 2.200 penumpang dan awak. Sebanyak 1.500 orang meninggal dan 700 orang lainnya selamat. Kapal itu tenggelam setelah menabrak gunung es.
Kapal Titanic merupakan kapal laut terbesar dan termewah yang pernah dibangun. Titanic dirancang oleh pembuat kapal Irlandia William Pirrie dan dibangun di Belfast, Irlandia. Titanic diklaim sebagai kapal tercepat di dunia.
Dengan panjangnya 833 kaki atau sekitar 254 meter dari buritan ke busur. Lambungnya dibagi menjadi 16 kompartemen dan kapal ini dianggap kedap air karena sebanyak 4 kompartemen dapat dibanjiri tanpa menyebabkan hilangnya daya apung kapal. Itu juga membuat orang mengira Titanic tidak dapat tenggelam. Sehingga ada rumor saat berangkat sang Nahkoda sesumbar, “Dan Tuhan pun tak akan bisa menenggelamkan kapal ini”.(bersambung)
**(DANAR SP/ARIFIN KATIQ)
