PKB Jawab Isu Kudeta Cak Imin

155 dibaca

Kabar kudeta terhadap kepemimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di PKB muncul berbarengan dengan usul muktamar luar biasa (MLB) dari sejumlah kader. Elite PKB Maman Imanulhaq mengingatkan agar bulan Ramadhan tidak diisi dengan menebar hoax dan berpikir dengki.

“Ini bulan Ramadhan, momentum yang tepat untuk menoreh prestasi, bukan menebar hoax dan iri-dengki,” kata Maman kepada wartawan, Jumat (16/4/2021).

Maman menilai wajar jika ada pihak yang iri terhadap PKB saat ini. Sebab, menurut Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB itu, kepemimpinan Cak Imin atau Gus Ami berprestasi.

“Karena PKB di bawah Gus Ami berprestasi, wajar ada yang iri-dengki,” sebut Maman.

Lebih lanjut Maman menganggap pihak yang menuduh Gus Amin melanggar AD/ART dan melunturkan nilai-nilai warisan Gus Dur tidak mengerti aturan main di PKB. Dia melihat para pihak tersebut tidak mengikuti ajaran Gus Dur yang mengedepankan tabayun.

“Sebagai cucu pendiri NU, Gus Ami memiliki komitmen yang jelas untuk kaum santri dan pesantren, yaitu terciptanya sumber daya manusia santri yang lepas dari kemiskinan, berdaya dalam ekonomi, dan memiliki kemampuan menjadi agen perubahan sosial dalam usaha menegakkan nilai peradaban yang maju, damai, dan toleran,” tutur pimpinan Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka, ini.

Diberitakan sebelumnya, suara sumbang terhadap kepemimpinan Gus Ami di PKB datang dari putri Gus Dur, Yenny Wahid. Yenny ingin sesepuh PKB mengingatkan Cak Imin.

“Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB setelah dilangsungkannya muscab serentak tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah. Dalam pandangan kami, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi,” kata juru bicara Yenny Wahid, Imron Rosyadi Hamid, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/4).

Setidaknya ada 3 kader dari berbagai daerah yang mendukung gerakan kudeta Cak Imin. Ada mantan Ketua DPC PKB Karawang Ahmad Zamakhsari alias Kang Jimmy, ada kader dari Bandar Lampung, Jeneponto, hingga Raja Ampat.**(dtk/ram)