Jenderal TNI Bowo Kuasai Ilmu Silat Berusia 100 Tahun

203 dibaca

POSMONEWS.COM:
Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Salah satunya adalah seni bela diri pencak silat, olahraga asli Indonesia. Ada kisah inspiratif dari seorang Perwira Tinggi (Pati) Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang jago silat dan ingin melestarikannya.

Seperti dilansir VIVA Militer
adalah Marsekal Muda (Marsda) TNI Tri Bowo Budi Santoso, yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Operasi (Pangkoops) I TNI Angkatan Udara.

Dilansir VIVA Militer dari akun Youtube bernama Kanal Anak Bangsa, sebuah video berdurasi 12 menit 22 detik menunjukkan bagaimana Tri dan jajaran Komando Operasi (Koops) I TNI Angkatan Udara tengah berlatih pencak silat, khususnya silat betawi.

Beruntung bagi Tri dan seluruh jajaran Koops I TNI Angkatan Udara. Sebab, proses latihan tersebut dikawal langsung oleh guru besar Perguruan Silat Beksi Selempang, H. Basir Bustomi. Perlu diketahui, silat beksi adalah salah satu aliran dalam pencak silat asli Betawi.

Menurut catatan yang dikutip VIVA Militer dari buku Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi: Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi, penemu aliran ini adalah seorang keturunan Tionghoa bernama Lie Tjeng Hok. Lie sendiri lahir pada 1854, dan meninggal dunia pada 1951.

Keinginan H. Basir untuk melestarikan sekaligus mengembangkan silat beksi menemui titik terang. Di sisi lain, Tri mendapatkan informasi dari sahabatnya mengenai aliran silat betawi yang berasal dari Kampung Dadap, Kosambi, Tangerang.

“Bermula dari adik kelas saya yang melaporkan bahwasanya kami orang Betawi, kami ingin melestarikan budaya Betawi. Salah satunya lenong, kemudian ada silat. Silat apa itu, silat beksi namanya. Kemudian diperlihatkan,” ucap Tri.

“Oke kalau begitu, bisa enggak gurunya dipanggil, Haji Basir Bustomi. Oleh karena itu, saya undang khusus. Pertama kami minta mereka sejauh mana kemampuan mereka, kemudian minggu selanjutnya kita wajibkan kepada seluruh anggota yang ada di Koops (I),” katanya.

Selain sangat bermanfaat untuk mendukung peran dalam tugas sebagai prajurit TNI, silat beksi juga diyakini Tri akan bisa dikembangkan. Namun demikian, Tri tak terlalu yakin bahwa silat beksi bisa menarik seluruh anggota Koops I TNI Angkatan Udara.

“Mudah-mudahan banyak yang mencintai walaupun saya yakin tidak akan 100 persen. Paling tidak saya sudah mengakomodir dan berusaha melestarikan budaya Betawi,” ujar Tri melanjutkan.

“Kebetulan saya lahir dan besar di Jakarta, tepatnya di Jakarta, di Cilincing, kampungnya Si Pitung. Harapan kita,” katanya.
(viva/zi)