Hamil Delapan Bulan Rampok Toko Sembako

125 dibaca

• Gasak Uang Rp. 200 Juta

Salah seorang ibu hamil 8 bulan tidak menghalangi niat jahatnya. Walaupun usia kandungannya mencapai selapan bulan, dia mampu merampok sebuah toko sembako di Malang, Jawa Timur.

Perampokan itu terjadi di toko sembako Dusun Wates, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Yang lebih mengejutkan, salah satu pelaku perampokan sedang hamil delapan bulan.

Dalam aksinya, komplotan rampok tersebut mengikat pemilik toko hingga membawa uang Rp. 200 juta dan sejumlah barang.

Bersama Anak dan Menantu

Pelaku adalah Sumini (35) yang sedang hamil besar. Usia kandungannya sudah delapan bulan. Dia melancarkan aksi bersama anaknya, Maulida (19) dan menantunya, Imam Safi’i.
Mereka adalah warga asal Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kemudian masih ada satu pelaku lain, namun masih belum diketahui identitasnya.

Alasan Beli Kerupuk

Pelaku datang saat toko sembako sudah tutup, yakni sekitar pukul 16.00 WIB.”Tokonya sudah ditutup, hanya ada pintu yang belum ditutup akhirnya si pencuri ini masuk,” kata Kapolsek Poncokusumo AKP Moh Luthfi, melalui sambungan telepon, Jumat (15/1/2021).

Awalnya pelaku memaksa ingin membeli kerupuk. Luthfi mengatakan, pelaku kemudian merangsek masuk dan mengaku mencari ponsel yang hilang.

Sumini dan Maulida pun langsung melancarkan aksinya dengan membekap pemilik toko dan dan mengikatnya dengan tali rafia.
Mereka mengancam akan membunuh korban jika berteriak.
Sementara Safi’i bersama rekannya menunggu di luar sambil memantau situasi.

Kedua perempuan itu menemukan uang senilai Rp. 200 juta di atas kursi kasir dan dan mengambilnya.
Uang tersebut ditempatkan dalam tiga karung sak. Selain uang, mereka juga membawa empat pak rokok.

Para pelaku berhasil kabur membawa barang curiannya.
Namun pada malam harinya, tiga orang pelaku ditangkap polisi, satu sisanya masih dalam pengejaran.
Uang yang diambil pelaku sedianya disiapkan oleh pemilik toko untuk membayar barang dagangan ke distributor.

“Uang Rp. 200 juta disiapkan untuk bayar ke distributor,” kata dia.

Beruntung korban tidak mengalami luka berat, dia hanya lebam akibat diikat oleh pelaku.
(kmp/ahmad)