In Memmoriam Viddy AD, Rendranya Jatim Berpulang

173 dibaca

Dunia Kesenian Lamongan berduka dengan berpulangnya sastrawan dan penyair Viddy Alimahfud Daery. Penyair, bernama adli Annuf Chafidi ini menghembuskan nafas terakhir hari senin pagi (23/11) di RSM Lamongan, dan dimakamkan di Pemakaman Umum desa Laren tepi Bengawan Solo.

Berpulangnya sastrawan dan budayawan yang membawa nama harum masyarakat Satra Lamongan, Jatim dan tanah air kehilangan. Pria hitam kekar yang juga merupakan sobat wartawan posmonews. com, Arifin Khatiq ini telah menorehkan tinta emas di altar Sastra, kepenyairan dan pertelevisian sebelum di melepaskan tugas yang melekatnya untuk berkarya bebas.

“Pagi itu, kabar duka dari Laren seakan guyonan, karena sebulan ini tidak pernah ada tulisan yang menghiasi media sosialku dari Viddy. Dan setiap kuhubungi selalu gagal” aku Mas Rifin (panggilan akrabnya) .

Memory panjang saat bersamanya, berVixion ria menelusuri jejak leluhurnya dari desa Sendang Duwur, desa Sugihan, desa Dadapan sampai dusun ngulakan. Mengunjungi makam-makam kuno desa setempat guna penulisan Novel Pendekar Sendang Derajad seri 7.

Hal paling indah menyusur float away dari Laren menuju Plang wot, masuk dusun Lengor, menuju desa Gelap, dusun Dandu membelah alas jati gung lewang lewung sejauh 9 berahir di Desa Widde. Yang sebelumnya mampir di hutan Trinil dengan pohon akar langit penuh misteri dan asa rasa menakutkan.

Arifin pun memaparkan memory masa lalunya bersama Viddy AD saat berdua diundang di Kampus Genteng Banyuwangi. Lalu, Mbolang ke Alas Purwo ditemani Begawan Surpo yang Jabrik. Ia yang harus melangkah di depan menyusur sela-sela pohon besar.

”Janc*k (sapaan Suroboyoan) aku ngono luwe tuo tinimbang awakmu Vid,” kataku sambil mengumpat padanya.

”Edan, edan kowe Fin, ndisiki rong wulan wae gaya,” ujar Viddy mbalas dengan bahasa khasnya.

Kepulangan Viddy AD menjadi perhatian Dr. Yurohnur Efendi, yang kini maju di Pilbup Lamongan. Pak Yes, mewakili paslon Yes Bro bergegas takzyah ditemani segenap pengurus DKL ( Dewan Kesenian Lamongan). Mantan Sekda Lamongan ini ternyata adalah teman seperjuangan saat di Pondok Pesantren dan persahabatannya hingga kini.

Dalam catatan posmonews. com, sejumlah karya besar Viddy AD banyak dinikmati masyarakat Indonesia khususnya Surabaya. Namun juga banyak mengilhami penyair Malaysia dan Brunai Darussalam, karena seringnya ia diundang sebagai narasumber maupun Dosen terbang di Kelantan.

Lahir dengan nama Annuf Chafidi yang ngepop dengan nama Viddy AD ( Ali Mahfud Daeri) lahir 2 desember 1961 di desa Laren tepi penyebrangan perahu sebelum berdiri kokoh jembatan beton. Viddy dikenal sebagai Penulis, skenario Drama, film dan Sinetron bahkan di serial ACI di TPI dulu.

Keterkenalan Viddy AD di jagad sastra dimulai saat menjuarai penulisan puisi. ” Yang membawa Viddy hingga juara tingkat Nasional adalah puisinya berjudul Surabaya, mari bicara empat mata”, ujar Mas Yes di depan para pentakzyah.

Ada hal menarik saat Mas Yes mau pulang di hadapan para seniman dan pengurus DKL, berjanji apabila nanti terpilih sebabai Bupati di 9 Desember 2020 nomer urut 2 pas di tengah. Ia memastikan akan membuatkan Gedung Kesenian secara fisik maupun kehidupan dunia seni.

“Gedung kesenian diharapkan menjadi wadah berekspresi, maupun menciptakan iklim yang lebih semarak dan bisa menginspirasi lahirnya seni-seni kreatif yang dapat membangkitkan ekonomi para pekerja seni”, ujar Yurohnur Efendi.

Mati satu tumbuh seribu, kepergian Viddy AD, akan memunculkan penyair, sastrawan Lamongan ke podium yang lebih besar dan terhormat di ajang kanvas Nasional maupun international.
Selamat jalan Viddy AD, karyamu akan slalu dikenang dan selalu dalam perbicangan para penyair Nusantara.
(DANAR SP)