Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro

429 dibaca

Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro bertajuk Pamor Sang Pangeran ikut memeriahkan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020. Pameran yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud di Museum Nasional ini berlangsung sejak 28 Oktober sampai 26 November 2020 secara luring (luar jaringan).

Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, ini merupakan pameran bertema tokoh sejarah berbasis teknologi.

Pameran Pamor Sang Pangeran menampilkan sosok Pangeran Diponegoro dalam bentuk yang kekinian.

Kisah kehidupan sang pangeran akan ditampilkan dengan konsep mendongeng (storytelling) dilengkapi dengan teknologi video mapping dan komik manga ala Jepang yang sangat digemari kaum muda. Sang pangeran juga akan tampil bersama kuda kesayangannya, pusaka hidup bernama Kanjeng Kiai Gentayu dalam bentuk hologram.

Juga ditampilkan film animasi kisah Pangeran Diponegoro sejak penangkapan di Magelang (28 Maret 1830) hingga diasingkan ke Manado (3 Mei 1830) yang berjudul Diponegoro 1830. Dalam pameran ini disajikan pula foto-foto lukisan dan sketsa Diponegoro hasil karya seniman dalam periode 1807 hingga 2019.

Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah suguhan pusaka-pusaka Pangeran Diponegoro yang pernah dirampas Belanda, serta Babad Diponegoro (1831-1832) yang merupakan naskah klasik otobiografi sang pangeran yang ditulis pada awal pengasingan di Manado.

“Pameran ini adalah gambaran eksplisit semangat juang Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda. Pada masa pandemi seperti sekarang, pameran ini diharapkan menjadi alternatif hiburan yang edukatif bagi masyarakat Indonesia,” terang Dirjen Hilmar, Sabtu (31/10).

Hilmar melanjutkan, pameran ini menjadi ajang untuk pertama kalinya keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman tampil di depan publik.

Keris Pangeran Diponegoro yang memiliki latar belakang kisah yang tragis dan penuh intrik.

“Pameran ini menjadi pameran temporer percontohan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi para pengunjung, sebagai bentuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan bagi pengunjung dan pekerja museum,” terangnya.

Dia meminta masyarakat untuk tetap jaga jarak, jaga kesehatan dan tetap berkunjung ke museum. (esy/jpnn)