Dinasti Mataram Terbelah Dua

171 dibaca

Makam Raja-Raja Mataram (2)
Area kompleks pemakaman raja-raja Mataram ditempatkan di puncak bukit. Untuk mencapainya harus menaiki tingkat yang berjumlah 409 anak tangga dengan kemiringan 45 derajat dan lebar sekitar 4 meter. Mengapa harus di puncak bukit?

Menurut mitos warga setempat, barangsiapa saat menaiki anak tangga itu dapat menghitung jumlahnya dengan tepat, maka keinginannya akan terkabul. Benarkah?
Sebagaimana namanya, kompleks makam Imogiri memang diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi raja-raja Mataram Islam dan raja-raja turunannya, hingga terbelahnya Dinasti Mataram menjadi dua kerajaan yang masih eksis hingga saat ini, yakni Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Area pemakaman ini, seperti diuraikan dalam tulisan Nindyasti Dilla Himaya, dibagi menjadi tiga wilayah utama, yaitu Astana Kasultan Agung, Wilayah Makam Raja-raja Surakarta, dan Wilayah Makam Raja-raja Yogyakarta.
Di kawasan Astana Kasultan Agung terdapat makam Sultan Agung, Kanjeng Ratu Batang (istri Sultan Agung), Amangkurat II (pendiri Kasunanan Kartasura setelah runtuhnya Mataram Islam), dan Amangkurat III (raja kedua Kasunanan Kartasura).
Sedangkan di wilayah makam raja-raja Surakarta dikebumikan Pakubuwana I (raja ketiga Kasunanan Kartasura) dan para penguasa Kasunanan Surakarta dari Susuhunan Pakubuwana II hingga Pakubuwana XII.
Terakhir adalah wilayah makam raja-raja Yogyakarta untuk sebagai tempat persemayaman terakhir para pemimpin Kasultanan Yogyakarta, dari Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwana I hingga Hamengkubuwana IX, kecuali Hamengkubuwana II yang dimakamkan di Kotagede, bekas ibukota Mataram Islam. (zub/mussion)