DI Mrican Mampu Memasok Air Pertanian di Tiga Kabupaten

117 dibaca

▪︎ Airi 30.341 Ha di Kediri, Nganjuk, dan Jombang

▪︎ JATIM — POSMONEWS.com,-
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memenuhi target terwujudnya swasembada pangan nasional, khususnya beras. Kepala Negara juga memberikan perhatian besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

Selain peningkatan produksi, pemerintah telah mencatat perbaikan indikator kesejahteraan petani. Amran menjelaskan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) kini mencapai 124,36. Nilai tersebut melampaui target pemerintah sebesar 110. Sementara itu, harga beras mengalami deflasi 0,13 persen pada September 2025 yang merupakan pertama kali dalam lima tahun terakhir.

Kinerja positif tersebut menjadi dasar optimisme bagi sektor pertanian untuk melanjutkan penguatan di subsektor lainnya. Setelah capaian produksi beras menunjukkan peningkatan, pemerintah mulai menyiapkan langkah lanjutan guna memperluas hasil serupa pada komoditas strategis lainnya.

Guna mendukung program Presiden Prabowo, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, yakin program swasembada pangan di tiga kabupaten, Kediri, Nganjuk, dan Jombang, Jawa Timur, bisa terwujud dengan keberadaan Daerah Irigasi (DI) Mrican. Pasokan  air yang berasal dari Sungai Brantas ini bisa mengairi lahan seluas 30.341 hektare di tiga kabupaten tersebut.

Menteri Dody menyebutkan, dalaam upaya mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Ditjen Sumber Daya  Air telah menuntaskan rehabilitasi DI Mrican di Kabupaten Nganjuk.

“Air merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung swasembada pangan. Masih ada faktor-faktor lain, seperti benih, pupuk, peralatan dan sebagainya, yang telah kita diskusikan dengan Kementerian Pertanian,” kata Menteri Dody, saat meninjau DI Mrican beberapa waktu lalu.

Daerah Irigasi Mrican memiliki panjang saluran primer 19 km dan saluran sekunder 218 km. Kementerian PU telah merehabilitasi 80-an km jaringan irigasi dan akan dilanjutkan sepanjang 28 km lagi tahun depan pada jaringan irigasi yang mengalami kerusakan karena usia layanan.

“Harapannya, apa pun yang kita kerjakan di sini bisa bermanfaat untuk meningkatkan indeks pertanian (IP) khusunya untuk 31.000 ha lahan beririgasi di tiga kabupaten ini. Kita jaga agar Jawa Timur tetap menjadi lumbung pangan nasional,” ungkap Menteri Dody.

Rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi Mrican memberi manfaat dalam peningkatan IP dari 233 persen menjadi 260 persen. Peningkatan nilai IP tersebut dapat meningkatkan produksi padi dan palawija dari semula 551.417 ton menjadi 615.315 ton dengan produksi padi dan palawija rata-rata sebesar 7,8 ton/ha.

Camat Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Johansyah Setiawan berharap, ke depannya akan ada sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan swasembada pangan.

“Melalui Dana Desa, kami ada proyeksi penganggaran ketahanan pangan sebesar 20 persen. Kami harap desa memiliki kemampuan juga untuk ketahanan pangan. Untuk itu, perlu ada sinergitas agar setiap desa siap untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan,” ujar Johansyah.▪︎ (FEND)