Mengenal Tradisi Banyu Pinaruh dalam Hari Saraswati

474 dibaca

▪︎BALI-POSMONEWS.COM,-
Hari Raya Saraswati merupakan hari turunnya Ilmu Pengetahuan. Umat Hindu Dharma di Bali merayakannya setiap 210 hari sekali pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung.

Hari Raya Saraswati dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni. Pada malam harinya para penganut agama Hindu membaca lontar lalu keesokan harinya dilaksanakan Banyu Pinaruh, yakni mensucikan diri di pagi buta.

Karena itu di Pantai Soka Indah terlihat ramai oleh penduduk sekitar yang melaksanakan Banyu Pinaruh. Beberapa sesaji diletakkan di pantai maupun di atas batu karang lalu dipanjatkan doa-doa.

Setelah merayakan piodalan Saraswati, umat Hindu melanjutkannya dengan melaksanakan prosesi Banyu Pinaruh. Tradisi Banyupinaruh, merupakan upacara yadnya yang dilakukan sehari setelah hari raya saraswati.

Tujuannya untuk pembersihan dan kesucian diri. Banyu Pinaruh sendiri berasal kata dari Banyu yang berarti air, dan Pinaruh atau Pengeruwuh berarti pengetahuan. Pada hari Banyu Pinaruh, biasanya umat membersihkan badan dan keramas di sumber mata air atau di laut.

Prosesi ini bermakna untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia, dengan Asucilaksana yang dilaksanakan pada pagi hari. Momen Banyu Pinaruh inilah jadi kesempatannya, selain untuk membersihkan diri, juga untuk menenangkan pikiran.

Hari Raya Saraswati msangat penting bagi umat agama Hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan.
Hal tersebut dikarenakan bagi umat Hindu mempercayai bahwa pada hari tersebut terjadi turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia.

Selanjutnya, malam harinya para penganut agama Hindu membaca lontar lalu keesokan harinya dilaksanakan Banyu Pinaruh, yakni mensucikan diri di pagi buta.

Apa sih tradisi Banyu Pinaruh? Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, tradisi tersebut dihelat sehari setelah Hari Raya Saraswati dilangsungkan. Tujuan dari dilangsungkannya Banyu Pinaruh tersebut untuk pembersihan dan kesucian diri. Secara harfiah, Banyu Pinaruh sendiri berasa dari dua kata yakni Banyu yang artinya air dan Pinaruh atau Pengeruwuh yang berarti pengetahuan.

Prosesi tersebut untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia, dengan Asucilaksana yang dilaksanakan pada pagi hari.
Biasanyanya, momen Banyu Pinaruh ini jadi kesempatannya, selain untuk membersihkan diri, juga untuk menenangkan pikiran.
**(DANAR SP/ARIS)