Pemkot Semarang Minta PUPR Normalisasi Sungai Plumbon

224 dibaca

▪︎SEMARANG-POSMONEWS.COM,-
Musim penghujan menjadi bencana tersendiri bagi masyarakat Kota Semarang. Sebab, setiapp hujan deras mengguyur Kota Atlas tersebut selalu dihantui banjir.

Pemerintah Kota Semarang, meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon di daerah Mangkang.

Saat musim penghujan, banjir kembali menggenangi wilayah Mangkang, salah satunya berasal dari limpasan air Sungai Plumbon yang tanggulnya jebol.

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan permintaan kepada pemerintah pusat untuk segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon beberapa waktu lalu.

Kawasan barat Kota Semarang sendiri memiliki dua sungai besar yakni Sungai Beringin dan Sungai Plumbon. Sementara ini, Sungai Beringin tengah dilakukan normalisasi dan diharapkan segera selesai.

“Untuk Sungai Beringin kan sudah dinormalisasi, nah agar benar-benar banjir bisa dientaskan, kami minta Pemerintah pusat juga melakukan normalisasi di Sungai Plumbon,” terang Ita, sapaan akrabnya.

Ita berharap pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali – Juana bisa melakukan normalisasi Sungai Plumbon pada tahun 2023.

Tak hanya normalisasi sungai, Ita menyebut, pembenahan drainase juga harus segera dilakukan agar banjir seperti yang hari ini terjadi tidak terulang lagi. Selain itu juga rencana pembangunan embung juga akan dilakukan.

“Kita juga akan dorong pembangunan sistem pipa horisontal di wilayah atas. Tujuannya agar air tidak langsung turun ke Semarang bawah,” ucapnya.

Ita menyampaikan untuk mengentaskan banjir di Kota Semarang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan juga membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat.

“Menggugah masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena kemarin waktu sidak di rumah-rumah pompa sampahnya banyak sekali,” pintanya.

Menurutnya, gorong-gorong isinya sampah, mau membangun infrastruktur seperti apa kalau pola pikir masyarakat seperti itu tetap sulit.

“PR itu jadi yang paling berat membangun kesadaran masyarakat,” tandasnya. ▪︎[FEND]