Makna Wiyata Mandala dalam Kegiatan MPLS Siswa Baru

356 dibaca

▪︎POSMONEWS.COM,-
Wawasan Wiyata Mandala, bagian dari kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di sekolah. MPLS juga mengganti Masa Orientasi Siswa (MOS). Lantas apa arti Wawasan Wiyata Mandala?

Wawasan Wiyata Mandala merupakan suatu pandangan atau sikap menghargai terhadap tanggung jawab dalam lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.

Arti kata wawasan adalah pandangan atau sikap, wiyata artinya pendidikan, dan mandala artinya tempat atau lingkungan.
Secara sederhana, wawasan Wiyata Mandala bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, baik secara materi mau pun praktek.

Sedangkan wawasan Wiyata Mandala yang paling sering ditemui adalah menjaga ketertiban di lingkungan sekolah. Wawasan Wiyata Mandala adalah bagian dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Berikut ini pengenalan wawasan Wiyata Mandala dikutip dari wikipedia.org:

1. Meningkatkan koordinasi dan konsilidasi sesama warga sekolah untuk mencegah kegiatan dan tindakan yang mengganggu proses belajar mengajar di lingkungan sekolah;

2. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan;

3. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah;

4. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah;

5. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa;

6. Mengadakan pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin;

7. Melakukan pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli;

8. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri;

9. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

▪︎Peran Siswa dalam Wiyata Mandala:

1. Siswa berperan secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan.

2. Siswa wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.

3. Siswa membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.

4. Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu se-efisien mungkin dalam belajar.

5. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam kondisi optimal.

6. Siswa mengikuti kegiatan-kegiatan inta kurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses belajar-mengajar.

7. Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.

8. Siswa menghindari tindakan yang akan menganggu ketertiban dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru. Kegiatan ini diikuti ribuan siswa baru bertujuan memperkenalkan lingkungan di sekitar sekolah agar siswa dapat beradaptasi dengan guru, ruang kelas, kakak kelas dan sesama siswa baru.

1. Sekolah merupakan Wiyata Mandala (lingkungan pendidikan);

2. Wewenang dan tanggung jawab penuh ada di kepala sekolah;

3. Kerja sama antara guru dan orang tua murid;

4. Guru, di dalam maupun di luar sekolah harus mampu menjunjung tinggi martabat dan citra guru;

5. Sekolah sebagai tempat untuk wiyata mandala harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya.

▪︎Tujuan Wiyata Mandala

Kegiatan Wiyata Mandala diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan.
Seluruh warga sekolah dapat berkontribusi dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru.

Hal ini sangat penting bagi siswa untuk dapat menempatkan diri sesuai fungsinya. Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala itu sendiri.

Pemateri Wiyata Mandala akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai sekolah dan fungsinya agar siswa paham tujuannya berada di sekolah. Ketika siswa mengetahui tujuan berangkat ke sekolah, mereka akan terhindar dari kemalasan untuk belajar.

▪︎Dasar Hukum Wiyata Mandala

Wiyata Mandala ditetapkan oleh Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) nomor 13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 sebagai sarana ketahanan sekolah.

“Wawasan Wiyata Mandala merupakan konsepsi atau cara pandang; bahwa sekolah adalah lingkungan atau kawasan penyelenggaran pendidikan”.

▪︎Proses Wiyata Mandala

Proses seorang siswa untuk bisa memiliki wawasan Wiyata Mandala harus melalui tiga tahap. Tahap yang pertama adalah mengetahui, yang kedua adalah mengenal, yang ketiga adalah mencintai.

▪︎Mengetahui

Lingkungan fisik sekolah adalah lingkungan yang dapat diketahui melalui panca indera. Contohnya mengetahui tempat ruang guru di mana. Mengetahui letak perpustakaan di mana. Mengetahui fasilitas apa saja yang ada di sekolah.

▪︎Mengenal

Setelah mengetahui, letak sebuah lingkungan fisik, siswa harus mengenalnya. Berarti memahami seluk beluknya. Misalnya setelah mengetahui letak perpustakaan, harus dikenali perpustakaan tersebut. Apa saja yang ada di perpustakaan, dan bagaimana fungsi dan cara memanfaatkan koleksi perpustakaan.

▪︎Mencintai

Setelah mengenal, tahap selanjutnya adalah mencintai. Semua lingkungan yang ada di sekolah harus dicintai. Misalnya sudah mengenal perpustakaan, perpustakaan tersebut harus dicintai dengan cara dimanfaatkan, dikunjungi, dan dijaga kebersihannya. Ingat, yang harus diketahui tidak hanya perpustakaan, tetapi seluruh lingkungan sekolah mulai dari halaman paling belakang, kelas, hingga gerbang sekolah.

Tahap mengetahui, mengenal, dan mencintai juga harus dilakukan terhadap lingkungan sosialnya. Mengetahui guru, mengenal guru, kemudian mencitai guru. Mengetahui namanya siapa, mengenal karakternya bagaimana, dan mencintainya dalam wujud takzim, hormat dan patuh terhadap tugas yang diberikan.**(zi/ahm)