JADI WASILAH SPIRITUALIS AHLI PENGOBATAN

441 dibaca

▪︎Napak Tilas Situs Tua Syech Maulana Ishaq di Lamongan Utara (2-habis)

LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Seperti tersirat dalam manuskrip Kemantren : ” Ing ponco mantren kulon pinggir banyu laut ono tongkat lana watu bathok kangggo pasujudan sholat. Sing sopo wong duweni karep bakal bejo kemayangan uripe lan bakal unggul derajade.”

Ini menunjukkan letak Kemantren, sehingga dalam pengembaraan Ni Intan Sekardadu dalam mencari suaminya sehingga bisa berkumpul kembali setelah melalui liku-liku perjalanan dari Blambangan menuju Lamongan (Kemantren) ini.

Selain ajaran kabecikan, dakwah Maulana Ishaq juga diwujutkan melalui pembangunan Masjid dan sumur untuk menyediakan air bagi keperluan sehari-hari masyarakat, juga perbaikan lingkungan dengan penanaman pohon waru sehingga suasana pantai menjadi sejuk Dan nyaman.

Sang wali yang dijenal memiliki ilmu ketabiban (penyembuhan) yang mumpuni, maka di makam Maulana Ishaq diyakini memiliki karomah sebagai wasilah para spiritualis, paranormal, dukun, tabib ahli pengobatan, dll.

Pilihan menetap di Kemantren bukan tanpa alasan, wilayah Paciran dalam Kitab Negarakertagama, di kawasan ini merupakan Mandala (Wanasramandala, red) yakni pusat pengembangan Hindu. Dengan berdakwah dekat pusat Pengembangan Hindu Mandala, maka syeh Maulana Ishaq dapat membendung pengembangan pengembaraan agama seksligus memperkenalkan agama Islam.

Saat awal Pebruari lalu, wartawan posmonews. com sempat berziarah ke makam Maulana Ishaq di Kemantren bersama beberapa warga. Kami diterima oleh H. Mansur sang Juru kunci, yang kemudian memandu kami untuk berziarah.

Subhanah, Ya Allah yang maha besar Engkau ya Robb, tertegun sekali saat kami masuk desa Kemantren. Di tepi pantai ini, jurnalis media ini mencoba mencari makam lama yang sederhana itu dan sumur tepi laut yang teduh dengan pohon waru raksasa melambai daun-daun nya oleh angin dari utara.

Ternyata, makam Syekh Maulana Ishaq ini telah dipugar diberi bangunan indah berukir jati pilihan, masjid jati tiban dulu sekarang masih utuh bersemayam di puncak masjid baru nan megah. Sumur yang dulu di tepi bibir laut persis yang airnya jernih lan towo (tawar) , walaupun di sebelahnya air laut yang asin banget tenyata masih utuh di belakang masjid baru dan jauh dari bibir laut. Itulah bukti karomah sang wali, di saat warga sekitar kesulitan air tawar beliau mampu mewujudkan dalam waktu sekejab.

” Iya Pak, ini karomah dari mbah Ishaq walau beliau sudah wafat namun masih bisa membahagiakan masyarakat sini. Apalagi setelah berdirinya LIS Lamongan Integrate Sorbase sebelah timur desa”, kata H. Mansur dengan bangganya

Walaupun Syekh Maulana Ishaq sudah meninggalkan kita 7 abad lampau, tapi keberadaan beliau masih bisa mensejahterakan masyarakat Kemantren, sehingga bisa dipakai rekreatif religius dan semakin mencintai laut dan lingkungan.
**(DANAR/ARIFIN)