Kinerja Ekspor Indonesia Tercatat USD 22,38 Miliar

394 dibaca

JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Kinerja ekspor Indonesia pada Desember 2021 tercatat sebesar USD 22,38 miliar, tumbuh tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 35,3 persen.

Sepanjang tahun 2021, ekspor meningkat tajam sebesar 41,8 persen didorong oleh pertumbuhan yang tinggi baik pada ekspor nonmigas yang tumbuh 41,5 persen maupun ekspor migas yang tumbuh 48,7 persen.

“Nilai ekspor secara kumulatif, tercatat sudah lebih tinggi dari masa pra pandemi walaupun utamanya didorong oleh peningkatan harga komoditas utama. Ekspor ke depan diperkirakan tetap kuat didukung baik oleh permintaan global maupun faktor harga, meskipun harga komoditas diperkirakan mulai mengalami moderasi,” ujar Kepala BKF, Senin (17/01).

Di sisi sektoral, sepanjang tahun 2021 ekspor sektor manufaktur yang merupakan komponen tertinggi dari total ekspor nonmigas tumbuh 35,1 persen, diikuti sektor pertambangan 92,1 persen, dan sektor pertanian 2,8 persen.

Sementara, pangsa pasar ekspor Indonesia masih didominasi oleh Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang dan India dengan komoditas utama bahan bakar mineral, lemak dan hewan nabati, serta besi dan baja.

Sedangkan impor indonesia tercatat USD21,36 miliar. Performa ini kembali meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan tumbuh cukup tinggi 47,9 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2021, impor tumbuh sebesar 38,6 persen dengan mencatatkan nilai USD196,20 miliar dan diperkirakan akan semakin menguat pada tahun 2022 dalam rangka mendukung aktivitas domestik yang semakin menguat.

Untuk keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan impor nonmigas juga didukung oleh semua jenis penggunaan, seperti barang konsumsi yang tumbuh 37,7 persen, bahan baku 42,8 persen, dan barang modal 20,8 persen. Peningkatan pada impor bahan baku dan barang modal mencerminkan adanya peningkatan aktivitas industri dalam negeri sedangkan impor barang konsumsi akan mengindikasikan adanya peningkatan daya beli masyarakat.

“Kinerja ekspor dan impor Indonesia tahun 2021, memang semakin membaik seiring dengan dukungan pemerintah untuk terus meningkatkan nilai tambah produk ekspor melalui hilirisasi komoditas berbasis sumber daya alam (SDA), serta peningkatan daya saing, tetapi ke depannya kita masih perlu terus mewaspadai dinamika perekonomian global dan domestik yang akan mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia,” kata Kepala BKF.
**(dep/mas)