Kuburan Massal Diduga Korban Teror Era Stalin

119 dibaca

“Tulang belulang dari 5.000 hingga 20.000 orang ditemukan di kuburan massal, Ukraina. “
(Oleksandr GIMANOV AFP)

Kuburan massal diduga korban teror besar-besaran (The Great Purge) dari era Stalin ditemukan di Ukraina, baru-baru ini. Tidak tanggung-tanggung di area ini didapati tulang belulang dari ribuan orang.

Melansir Independent, dugaan bahwa kuburan massal ini merupakan peristirahatan terakhir korban teror besar-besaran dari tahun 1937 hingga 1939 diungkap oleh para sejarawan.

Para korban kemungkinan dieksekusi oleh unit polisi rahasia NKVD Stalin, dan tidak ketahui kejahatan maupun identitasnya. Tulang belulang ditemukan setelah rencana untuk memperluas wilayah bandara Odessa, dimulai. Sebelumnya, kuburan massal juga pernah ditemukan di daerah tersebut.

Kepala Cabang Regional Institute of National Memory, Sergiy Gutsalyuk, mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa jumlah korban mungkin bertambah seiring berlanjutnya penggalian.

Diperkirakan tulang belulang yang ditemukan di daerah ini dari 5.000 hingga 20.000 orang. Menjadikannya pemakaman massal terbesar yang pernah ditemukan di Ukraina sejauh ini. Dilansir dari France 24, lokasi ini tadinya dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

“Hingga hari ini (per 30 Agustus 2021) 29 kuburan telah ditemukan. Jenazah terbaring di beberapa lapisan. Sampai saat ini, kami melihat setidaknya lima lapisan,” ujar sejarawan lokal Oleksandr Babych kepada France 24.

Sejarawan percaya bahwa orang-orang ini dieksekusi pada tahun 1930-an atau saat masa-masa teror besar-besaran terjadi. Arkeolog Tetyana Samoylova, selaku kepala konsultan di situs tersebut menyoroti ‘sinisme’ yang digunakan untuk menjatuhkan hukuman.

“Mereka menggali lubang di tempat sampah dan melemparkan orang-orang ini atau menembak mati saat mereka berdiri di sana. Kemudian, mereka menutupinya dengan sampah yang sama,” jelas Tetyana Samoylova.

Menurut tim pencarian, dibutuhkan 400 truk untuk memindahkan lapisan atas tanah. Atas penemuan ini, Gennady Trukhanov yang menjabat sebagai Wali Kota Odessa berencana akan membuat tugu peringatan.

Sejarawan juga memperkiraan ratusan ribu orang Ukraina dipenjara atau dieksekusi di kamp Gulag, Rusia. Sementara itu, salah satu situs eksekusi paling terkenal di Ukraina terletak di hutan dekat desa Bykivnia, pinggiran ibu kota Kiev. Menjadi tempat di mana puluhan ribu korban dimakamkan tahun 1937 – 1941.

Jutaan orang Ukraina juga tewas dalam kelaparan hebat di tahun 1932 – 1933. Peristiwa ini dikenal dengan nama Holodomor atau Terror Famine. Kejadian memilukan ini dianggap sebagai genosida yang diatur oleh Stalin.

Sergiy Gutsalyuk kepada The Independent mengatakan tidak mungkin untuk mengidentifikasi korban karena dokumen pada masa itu diklasifikasikan dan disimpan di Moskow, Rusia.

Lebih lanjut mengenai teror besar-besaran (The Great Purge) atau pembersihan besar-besaran dikutip dari History merupakan kampanye politik brutal yang dipimpin oleh diktator Uni Soviet, Joseph Stalin. Tujuannya untuk melenyapkan anggota partai komunis yang berbeda pendapat dan siapapun yang dianggap sebagai ancaman.

Meskpun ada berbagai variasi, sebagian besar ahli percaya setidaknya ada 750.000 orang yang dieksekusi selama pembersihan besar-besaran ini, berlangsung antara tahun 1936 dan 1938. Lebih dari satu juta orang lainnya, dikirim ke kamp kerja paksa Gulag.

Penerus Stalin, Nikita Khrushchev mengutuk kekerasan kejam dalam pembersihan besar-besaran ini. Dalam pidato rahasia di tahun 1956, dia menyebut tindakan tersebut sebagai “penyalahgunaan kekuasaan” dan mengaku banyak dari korban, pada kenyataannya, tidak bersalah.

Tindakan teror dan penyiksaan yang dilakukan untuk mematahkan semangat rakyat Uni Soviet. Tidak hanya itu, secara efektif juga melenyapkan kelompok warga tertentu seperti intelektual dan seniman. Pemerintahannya sebagai diktator membuat rakyat sepenuhnya bergantung pada negara.**(anis/ngp)