Skenario Gelombang Ketiga, COVID-19 Varian Mu Mengancam

152 dibaca

Pemerintah bersiap menghadapi gelombang ketiga karena adanya varian baru dari virus corona yang bernama Mu atau B.1.621.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya varian Covid-19 bernama Mu, yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.

Menurut WHO, varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahaminya.

Atas dasar inilah, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso, mengatakan saat ini varian Mu tersebut sudah ditemukan di kawasan Asia, yakni di Jepang dan Hong Kong.

“Di Asia dibawa oleh pendatang di Hong Kong. Di Hong Kong break pertama jenis ini ditemukan pada Januari. Sudah (tersebar) di 39 negara untuk virus jenis ini,” jelas Suharso dalam pertemuan dengan media di kantornya.

Dia menambahkan, Bappenas diberi mandat dan ditugasi oleh negara untuk menyusun dan harus mempertimbangkan hal ini. Karena bagaimanapun juga faktor-faktor strategi internasional dan faktor lingkungan harus menghitungkan langkah-langkah tersebut.

Suharso dalam paparannya menyebutkan terjadi adanya potensi gelombang ketiga di Indonesia. Namun, pemerintah berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan.

“Gelombang ketiga, kita harapkan tidak terjadi. Sekarang yang menjadi concern (pemerintah) sudah ada untuk mengantisipasi varian Mu,” jelas Suharso.

“Dalam kondisi vaksinasi merupakan game changer utama yang lebih permanen,” pungkasnya.**(ram/cnbc)