Satu Keluarga Keracunan Usai Makan Tumis Kangkung

254 dibaca

• Dimasak dengan Menggunakan Oli

Sebanyak enam orang yang berasal dari satu keluarga di Kampung Awilega, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, keracunan setelah memakan tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli. Peristiwa itu terjadi saat keluarga ini berbuka puasa, Rabu (28/4/21) malam.

Korban keracunan, Dedeh Nasih (43) mengatakan, ia tidak sengaja memasak kangkung untuk hidangan berbuka puasa keluarganya dengan menggunakan pelumas atau oli.

“Salah ngambil (minyak), dikiranya minyak goreng, ternyata itu oli literan. Soalnya seminggu lalu anak saya disuruh beli oli liter, saya pikir sudah dimasukin ke motor, ternyata belum,” ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, dikutip dari TribunJabar, Kamis (29/4/2021).

Oli tersebut, kata Dedeh, dibungkus menggunakan plastik bening sehingga tampilanya sangat mirip dengan minyak goreng yang biasanya dibungkus plastik.

Ia mengatakan, terburu-buru memasak untuk menu berbuka puasa sehingga tidak lagi memperhatikan oli yang dimasukkan ke kangkung.

“Saya masak tumis kangkung jam 17.30 WIB, waktunya mau buka puasa. Jadi karena waktunya mepet banget saya tergesa-gesa,” kata Dedeh.

Dedeh mengatakan, tumis kangkung yang dimasak rasanya biasa saja seperti dimasak menggunakan minyak goreng.
Bahkan, dia bersama keluarganya makan sampai habis satu piring.

“Kalau pas dimakan (rasanya) biasa saja, mungkin karena rasa (oli) tertutup sama rasa yang pedas,” ucapnya.

Satu dari enam orang yang mengalami keracunan merupakan seorang ibu hamil bernama Entin. Entin mengatakan, setelah makan tumis kangkung tersebut dia langsung merasa mual dan sesak napas.

Warga sekitar langsung membawa dia dan lima anggota keluarganya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

“Alhamdulillah kalau bayinya tidak apa-apa. Kata dokter kalau bayi tetap sehat, aman,” kata Entin.

Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, saat datang rumah sakit, para korban keadaan mual, muntah, dan sebagian ada yang kejang-kejang.

Kini kondisi enam pasien yang keracunan tersebut sudah mulai membaik dan mereka sudah bisa pulang. Begitu juga dengan kondisi ibu hamil dan bayinya dalam keadaan sehat.

“Alhamdulillah kondisi bayinya bisa dikatakan masih stabil,” ucap Dahlan.
**(trn/ram)