Arkeolog Temukan Menara Tengkorak

189 dibaca

Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) mengumumkan penemuan baru bagian dari menara Aztec purbakala di bawah pusat Kota Meksiko pada Jumat (11/12/2020). Menara tersebut terbentuk dari tengkorak manusia yang berasal dari tahun 1400-an.

Dilansir The Guardian, Sabtu (12/12/20), keberadaan tengkorak ini diyakini sebagai bagian dari Huey Tzompantli, rak tengkorak berdiri di sudut kapel Huitzilopochtli, pelindung ibu kota Aztec, Tenochtitlan.

Struktur yang mirip dengan Huey Tzompantli ini membuat ketakutan para penakluk Spanyol ketika mereka merebut kota di bawah Hernán Cortés pada tahun 1521.
Menurut laporan tim INAH, penemuan kali ini terdiri dari fasad dan sisi timur menara, serta 119 tengkorak pria, wanita, dan anak-anak.

Struktur silinder berada di dekat Katedral Metropolitan besar yang dibangun di atas Templo Mayor, salah satu kuil utama ibu kota Aztec, Tenochtitlan, yang sekarang menjadi Kota Meksiko. Ciri-ciri menara tengkorak Aztec yakni berdiameter sekitar 5 meter (16,4 kaki).

“Wali Kota Templo terus mengejutkan kami, dan Huey Tzompantli tidak diragukan lagi adalah salah satu penemuan arkeologi paling mengesankan dalam beberapa tahun terakhir di negara kami,” ujar Menteri Kebudayaan Meksiko, Alejandra Frausto.

Selain itu, para arkeolog juga mengidentifikasi tiga fase konstruksi menara yang berlangsung antara 1486 dan 1502.

Penemuan asli menara itu mengejutkan para antropolog, lantaran mereka berharap dapat menemukan tengkorak prajurit laki-laki muda.

Namun, penemuan itu juga dilengkapi dengan temuan tengkorak wanita dan anak-anak, yang menimbulkan pertanyaan tentang pengorbanan manusia di zaman Kekaisaran Aztec.

Dilansir BBC, Sabtu (12/12/20), Suku Aztec adalah sekelompok orang berbahasa Nahuatl yang mendominasi sebagian besar Meksiko tengah dari abad ke-14 hingga abad ke-16.

Kekaisaran mereka digulingkan oleh penjajah yang dipimpin oleh penakluk Spanyol, Hernán Cortés, yang merebut Tenochtitlan pada tahun 1521.

“Meski kami tidak dapat mengatakan ada berapa banyak dari individu-individu ini yang merupakan pejuang, mungkin beberapa tengkorak ini termasuk tawanan yang dikorbankan untuk upacara pengorbanan,” ujar arkeolog Raúl Barrera.

Ia mengungkapkan, mereka mengetahui tengkorak-tengkorak itu sudah didoakan dan diyakini sudah berubah menjadi hadiah untuk para dewa. Penemuan ini merupakan penelusuran lebih lanjut yang dilakukan INAH.

Penemuan Sebelumnya:

Sebelumnya, Menara Purbakala ini pertama kali ditemukan 2015, pada 2017, dan penemuan terbaru terjadi pada Maret 2020. Pada 2015, menara ini ditemukan saat restorasi sebuah bangunan di ibu kota Meksiko.

Dilansir dari The Guardian, 1 Juli 2017, arkeolog menemukan lebih dari 650 tengkorak di dekat situs Templo Mayor, di Kota Meksiko. Ratusan tengkorak itu kemudian diteliti dan diduga bagian dari Huey Tzompantli.

Sejarawan menceritakan bagaimana potongan kepala prajurit yang ditangkap menghiasi tzompantli, ditemukan di sejumlah budaya Mesoamerika sebelum penaklukan Spanyol.

Tetapi penggalian arkeologi di perut Kota Meksiko kuno yang dimulai pada 2015 menunjukkan gambaran itu belum lengkap.
Mereka meyakini menara itu adalah salah satu bangunan tengkorak yang disebutkan oleh Andres de Tapia, seorang tentara Spanyol yang menemani Cortes dalam penaklukan Meksiko pada 1521.

Dalam akun kampanyenya, de Tapia mengatakan, menghitung puluhan ribu tengkorak di tempat yang dikenal sebagai Huey Tzompantli.

Salah satu arkeolog yang bekerja di situs di samping Katedral Metropolitan besar yang dibangun di atas Templo Mayor, Raul Barrera mengatakan, 676 tengkorak telah ditemukan, dan jumlahnya akan meningkat seiring penggalian berlanjut.

Diduga, Suku Aztec dan masyarakat Mesoamerika lainnya melakukan ritual pengorbanan manusia sebagai persembahan untuk matahari.(kmp/psm)