Wapres: Santri Jangan Hanya Pintar Dakwah dan Mengaji

136 dibaca

Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pondok pesantren lahirkan santri yang tidak hanya pintar dalam dakwah dan mengaji. Namun, Ma’ruf menyebut santri juga perlu disiapkan sebagai entrepreneur atau usahawan.

“Pesantren harus menyiapkan, santri sekarang harus menjadi santri yang kalau saya menyebutnya itu pesantren harus melahirkan Gus Iwan Gus Iwan apa itu, santri bagus pinter ngaji usahawan. Jadi dia ngajinya pinter, dakwahnya printer, tapi juga enterpeneur sebagai usahawan. Nah ini hal yang harus kita kembangkan,” ujar Ma’ruf dalam acara akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas dalam rangka hari santri, Kamis (22/10/2020).

Ma’ruf menyebut saat ini telah banyak pesantren yang tumbuh dan maju berkembang. Dia menilai bila santri bangkit dan kuat maka negara juga kuat.

“Saya bersyukur semangat ini sudah mulai tumbuh, dan pesantren harus bangun tidak boleh tidur. Kalau saya ambil contoh itu wahai orang orang yang tidur bangkit lah, semuanya bangkit. Mari kita bangkit untuk menjadi santri-santri yang kuat sehingga negara juga menjadi kuat,” kata Ma’ruf.

Ma’ruf berharap kebangkitan UMKM serta peningkatan peningkatan pendapatan dan daya beli, dapat terjadi dengan adanya akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas. Serta dapat menjadikan pesantren sebagai central ekonomi dan keuangan syariah.

“Program akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas, diharapkan dapat mendorong kebangkitan UMKM di tengah pandemi COVID sehingga meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” ujar Ma’ruf.

“Pesantren dapat menjadi central ekonomi kerakyatan, harus bisa dan potensi itu ada. Pesantren jadi pusat ekonomi syariah, sehingga mampu mendorong Indonesia jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia,” sambungnya.

Ma’ruf meminta seluruh pesantren menjadi pusat ekonomi. Salah satu cara yang dapat dilakukan menurutnya yaitu, dengan membangun bank wakaf untuk usaha mikro dan baitul maal wat-tamwil (BMT)

“Pesantren harus jadi pusat pemerdayaan tertuma di bidang ekonomi. Banyak pesantren yang sudah memulai tapi kita ingin semua pesantren menjadi pusat ekonomi, bangunlah bank-bank wakaf untuk usaha mikro ada BMT-BMT. Untuk bisa memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.(setneg/dk)