Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, segera dioperasikan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Sekarang ini progres saat ini sudah mencapai 70%.
“Progres Terminal Kijing sudah mencapai 70%, mulai beroperasi bulan ini. Kita harapkan Kijing jadi pelabuhan yang bermanfaat dari wilayah Kalbar,” tutur Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono, Jumat (24/7/2020).
Pelindo II memastikan dalam pembangunan Terminal Kijing terus protokol kesehatan tetap diutamakan dan diharapkan bisa selesai pada kuartal keempat tahun ini.
“Pekerjaan itu meliputi pembangunan dermaga, trestle (jalan penghubung antara area darat dan terminal), pengerasan tanah area darat, pembangunan gedung kantor, serta bangunan pendukung lainnya di pelabuhan,” katanya.
Hingga semester I-2020, pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah menyerap dana investasi sebesar Rp. 2,37 triliun. Biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp. 5 triliun.
Terminal Kijing merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Terminal Kijing diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan, dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.
Luas kawasan pelabuhan ini mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.
Sebagai pelabuhan hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10 ribu TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.
(setneg/alam)