Tuahnya  Menginspirasi   Kaum Pendidik      

2,099 dibaca

Sebilah keris lurus yang miliki pamor nur tergolong puasaka langka sekaligus tua, sawab yang menempel pada sekujur bilah  keris ini dipercaya sangat cocok bagi mereka yang berpofesi sebagai guru atau pendidik maupun seseorang yang dituakan dalam suatu  komunitas. Kemudian bagi  pemilik tosanaji yang tergolong pamor pamilih  ini menjadikan dirinya sebagai sosok tempat untuk bertanya.  Tapi mengapa tak semua orang cocok merawat  warisan leluhur yang satu ini ? 

 Pusaka yang diciptakan oleh para empu dijaman kerajaan dulu, selalu memiliki tujuan. Dan tujuan itu, acap kali datang dari si pemesan agar apa yang menjadi keinginan hati bisa terkabul, atau jabatan yang saaat itu disandangnya bisa langgeng sekaligus membawa keberkahan bagi dirinya. Sang empu pun menyanggupi, dengan meniupkan sawab pada sebilah pusaka hasil buatannya sebuah kekuatan gaib yang dipercaya bisa membantu si pemesan dalam mewujudkan impiannya.Tentunya semua itu lewat proses yang sangat panjang. Sang empu selain memilih hari yang baik diawal pembuatan pusaka, juga selalu memilih bahan baku yang baik pula  dan semua itu dilakoninya lewat proses tirakat yang sangat panjang dan penuh liku. Nah manakala pusaka itu sudah rampung  dikerjakan, sang empu akan memberinya kepada si pemesan yang tentunya sebagai imbalannya, si pemesan memberi sejumlah mahar yang besar kecilnya tergantung dari kesepakatan awal.

Masih soal tosanaji. Disadari atau tidak, bahwa beragam profesi yang disandang oleh seseorang  di tanah jawa ini selalu bersinergi dengan tuah atau yoni dari sebilah pusaka. Dan seperti sudah digariskan, para empu dijaman dulu sepertinya paham betul bahwa harus ada kekuatan lain diluar kekuatan manusia yang bisa jangkungi atau dapat dikatakan membantu seseorang didalam menekuni profesi atau pekerjaannya itu dengan baik dan benar.

Nah, seperti yoni yang dimiliki atau yang ada pada sebilah pusaka berpamor nur. Merujuk pada primbon jawa dan juga pendapat dari para pemerhati tosanaji, disebutkan bahwa swab yang menempel pada pamor nur akan berdampak baik pada orang-orang yang miliki profesi seperti guru atau pendidik,orang yang dituwakan hingga yang bersangkutan menjadi jujugan orang lain untuk bertanya. Adapun dampak yang ditimbulkan dari pemilik tosanaji ini, menjadikan yang bersangkutan selalu menemui jalan keluar saat menghadapi kesulitan terkait dengan masalah pekerjaannya. Tapi layaknya tuah pusaka yang ampuh, pamor nur  sangat sulit dijumpahi. Para mranggi pun, sepertinya enggan untuk membuat werangka pamor nur meski itu hanya sebagai duplikat semata. Lantaran langkanya itulah pamor nur sekarang menjadi buruan khususnya orang-orang yang miliki profesi atau pekerjaan seperti tersebut di atas.

 

Pamor Pamilih

Pusaka dengan pamor nur. Wujud pamornya menyerupai atau sama persis dengan monogram  huruf  S, garisnya terus melengkung dan tak ada yang lurus membujur. Pamor ini, pada sebilah pusaka letaknya  selalu di tengah,pada   bagian sor-soran. Dalam sejumlah literatur bab ilmu tosanaji, menyebut jika pamor  S ini jenisnya ada dua macam.  Jenis yang pertama, tergolong pamor tiban,  dimana pamor yang menempel pada sekujur bilahnya tercipta secara spontan dari alam pikiran seorang empu.

Kedua, adalah pamor rekan. Dimana pamor keris sengaja dibuat terlebih dulu oleh seorang empu yang pastinya sesuai dengan kehendak dari si pemesan keris tersebut. Nah, lntaran miliki dua jenis pamor yang saling bersebrangan, membuat tosanaji yang satu ini juga mimiliki kecocokan yang saling berbeda pula, khususnya bagi yang memilikinya. Hal lain yang mungkin agak sukar untuk dipahami oleh orang awam terkait dengan sawabnya, pamor S ternyata tidak setiap orang  dapat cocok  bila memilikinya,karena pamor ini tergolong pamor yang pamilih. ZULY