Tol Trans Sumatera Kurang Dana Rp 60 Triliun

132 dibaca

Direktur Utama PT Hutama Karya (HK) Budi Harto, mengatakan perlunya suntikan dana untuk proyek jalan tol Tran Sumatera untuk pengoperasian juga penyelesaian proyek. HK merupakan BUMN yang ditunjuk langsung menggarap proyek besar ini sehingga tekanan terhadap keuangan perseroan cukup berat.

“Internal Rate Of Return (IRR) proyek ini mengalami penurunan, sehingga kami harus melakukan mengkaji lagi rasio sumber pendanaan saat ini kami sudah memiliki pinjaman Rp 42 triliun untuk jalan Tol Sumatera setelah di review angka ini cukup besar, maka kami komunikasikan ke pemegang saham dan Kementerian PUPR untuk menurunkan pinjaman ini, sehingga kami memerlukan tambahan suntikan selama operasi, juga dukungan menyelesaikan sisa pembangunan jalan tol,” katanya dalam webinar Mengukur Infrastruktur, Jumat (16/4/21).

PT Hutama Karya (Persero) kekurangan ekuitas investasi untuk sisa pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas konstruksi senilai Rp 60,7 triliun dari total investasi sebesar Rp 79,5 keseluruhan ruas jalan. Lalu untuk ruas yang beroperasi masih kekurangan ekuitas sebesar Rp 5,9 triliun. Sementara ketersediaan ekuitas sebesar Rp 12,5 miliar dan pinjaman Rp 6,2 miliar dari partner Rp 100 miliar.

Saat ini ruas JTTS yang sudah beroperasi mencapai 531 kilometer. mulai dari Medan – Binjai, Bakauheni – Terbanggi Besar, Palembang – Indralaya, TB Besar – Pematang Panggang, Pematang Panggang – Kayu Agung, Pekanbaru – Dumai, Sigli – Banda Aceh (Seksi 4).

Adapun ruas yang sedang konstruksi Sigli -Banda Aceh, Kisaran – Indrapura, Kuala Tanjung – Tb Tinggi – Parapat, Sp Indralaya – Muara Enim, Sicincin – Padang, Pekanbaru – Pangkalan, Taba Penanjung – Bengkulu, Binjai – Pangkalan Brandan. Menurut budi untuk ruas konstruksi dengan total sepanjang 533 ditargetkan selesai semua pada 2023.

“Jadi nanti 2023 Pulau Sumatera apa tol sepanjang 1.063 km, ditambah tol dari Jasa Marga dan Waskita Karya,” jelas Budi.

Seperti dilansir CNBC Indonesia bahwa panjang ruas tol JTTS dari Bakauheni – Aceh mencapai 2.835 kilometer dengan nilai investasi Rp 515,05 triliun. Budi mengatakan jasa konstruksi tol rentan akan kondisi ekonomi yang menyebabkan keuangan BUMN karya terganggu. Dia mencontohkan hitungan dari inflasi dan lalu lintas harian yang menurun.

Pada kesempatan yang sama Wakil Direktur PT Hutama Karya (Persero) Aloysius Kiik Ro mengatakan perusahaan kini sedang menyeimbangkan neraca keuangan. Oleh karena itu HK tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk mendapatkan penyertaan modal negara (PMN), yang sudah didapat sebesar Rp 6,2 triliun.

“Kami sedang diskusi dengan Kementerian PUPR juga Kementerian keuangan untuk proses penambahan PMN, 2021 diperoleh Rp 6,2 triliun, sedang ada diskusi kalau ada kemungkinan APBN-P (perubahan) kita usulkan tambahan tahun depan dans seterusnya sampai 2024 kita mau ada kepastian supaya perencana fisik bisa tercapai,” kata Aloysius
Aloy juga mengatakan HK belum akan menerbitkan sisa global bond senilai US$ 900 juta dalam waktu dekat.**(fend)